Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI Sukmata mempertanyakan langkah pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika yang mendorong percepatan pembiayaan Perancis untuk pembangunan Pusat Data Nasional di Indonesia.
“Mengapa untuk bangun data center, yang merupakan infrastrukfur vital pemerintah, harus dengan dana asing? Semua data pemerintah akan ada dalam pusat data tersebut. Wajar timbul kekhawatiran apabila ada campur tangan asing di situ,” kata Sukamta kepada MINA di Jakarta, Kamis (30/7).
“Potensi penambangan data oleh asing menjadi semakin terbuka. Saya ingatkan pemerintah tentang kedaulatan data. Jangan sampai kedaulatan data kita tergadaikan nantinya,” katanya menambahkan.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini menekankan perlu diperjelas skema kerjasama ini seperti apa. Apakah mereka ikut dalam spesifikasi teknis dan implementasinya? Jika ya, tentu ini sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Penyelenggaraan Haji 2025, Kepala BP Haji Tinjau Langsung Armuzna di Makkah
“Banyak pemain lokal yang kompeten. Di Indonesia sudah banyak pemain data center yang diakui global. Bahkan ada cloud computing provider global yang ‘numpang’ di data center lokal kita. Bibit-bibit yang kompeten harus didukung. Jangan membesarkan kepentingan asing,” katanya.
“Di sini ada data center milik BUMN. Telkom membangun data center besar di Bekasi. Sepertinya aneh, kenapa kok pemerintah justeru membangun data center sendiri dengan campur tangan asing ya,” imbuhnya.
Sukamta menambahkan, sepertinya Indonesia menghadapi era industri 4.0 dengan setengah-setengah. Skema pendanaan dari asing ini buktinya, urusan yang sangat vital pun kita tidak berusaha untuk berdikari.
“Ini yang perlu kita perjelas, agar kedaulatan kita sekarang dan akan datang tetap terjaga secara utuh,” demikian Sukamta. (L/R2/RI-1)
Baca Juga: Amerop Business Academy 2025 Tempa Generasi Muda Indonesia Hadapi Tantangan Bisnis Global
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puan Desak Pemerintah Perjelas Rencana Evakuasi Warga Gaza: Evakuasi atau Relokasi?