Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukarelawan Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah Awasi Hewan Qurban

Admin - Kamis, 8 Agustus 2019 - 13:58 WIB

Kamis, 8 Agustus 2019 - 13:58 WIB

8 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Sebanyak 402 relawan dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha, di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Monitoring tersebut dilakukan relawan dari Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah Banda Aceh bersama Majelis Permusyarawatan Ulama (MPU) Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, Kosmetika, dan Makanan (LP-POM), serta UKM Himpunan Mahasiswa Pencinta Hewan Besar dan Ruminansia (HIMPHarsia).

“Kegiaan ini adalah bentuk pengabdian kita terhadap masyarakat, kita akan memeriksa kualitas daging, organ-organ yang layak dimakan atau tidak,” kata Ketua HIMPHarsia Heriawan.

Ia menjelaskan, monitoring ini melibatkan sebanyak 240 mahasiswa aktif kedokteran hewan, kemudian 120 mahasiswa yang sedang koas dari kedokteran hewan, dan sebanyak 42 orang dosen.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak empat tahun terakhir, saban hari menjelang lebaran kurban.

“Kita mulai pemeriksaan nanti tanggal 10 dan 11 Agustus. Pemeriksaan kami lakukan sebelum dan juga sesudah disembelih,” katanya, Kamis (8/8).

Ia menjelaskan, hewan kurban yang belum disembelih akan mereka periksa umurnya melalui gigi, kemudian melihat kondisi mata, tulang dada serta juga hidungnya.

“Kalau nanti kita temukan hidung sapi atau kerbau berlendir, berarti hewan tersebut tidak dalam kondisi sehat.” katanya.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

“Kita juga memeriksa seperti pada hati sapi atau kerbau. Kalau terdapat cacing, jenisnya fasciola hepatica itu di hewan kurban akan kita buang. Cacing itu tidak mempengaruhi kualitas daging, tapi sebaiknya organ tersebut dibuang,” katanya.

Para relawan ini akan melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebagian besar mereka memfokuskan pengawasan dan pemeriksaan di lingkungan kawasan Unsyiah. (L/AP/P1 )

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Halal
Indonesia
Indonesia