Jakarta, 17 Rajab 1436/6 Mei 2015 (MINA) – Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), Sukro Muhab,M.Si, mengatakan, pembentukan generasi Islami saat ini dapat dikembangkan melalui konsep pendidikan sekolah Islam terpadu
Sukro Muhab mengatakan pada Seminar Syahru Tarbiyah 2015 di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rabu (6/5), bahwa konsep sekolah Islami terpadu memiliki keunggulan menghadapi berbagai tantangan pada zaman modern sekarang.
“Beberapa hal seperti pengelolaan, tujuan, sasaran dan landasan pendidikan saat ini sudah semakin modern, namun masih jauh dari nilai-nilai keislamannya. Maka kita harus memperbaiki kembali,” katanya.
Ia menambahkan, jika ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan Islami, harus mempunyai tujuan yang jelas, yaiutu mengantarkan anak didik menjadi orang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, mandiri, dan sanggup bersaing secara global.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
“Landasan pendidikan Islam hars berdasarkan konsep yang ada di dalam Al-Quran, di antaranya seperti pada Surat Al-‘Alaq ayat 1-5, Al-Jum’ah ayat 2, Luqman ayat 13-19, An-Nahl ayat 78, An-Nisa ayat 9, dan Ali-Imran ayat 190-191.
“Konsep pendidikan Islam pun sudah pernah diterapkan oleh para pemikir Islam terdahulu, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, Nashih Ulwan, Daud Tauhidi, dan lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, banyak umat Islam di kalangan pendidikan saat ini telah kehilangan spirit meneliti dan menulis, yang menjadi kebanggaan dan supremasi kejayaan peradaban Islam pada masa keemasannya.
Pembicara lainnya, Neno Warisman, artis yang banyak bergelut di dunia dakwah, mengatakan lembaga pendidikan Islam itu harus memberikan ilmu yang lurus, benar dan sungguh-sungguh.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
“Nasib pendidikan anak sangat ditentukan oleh bagaimana mengajarkan dengan benar cara berfikir, cara mengatakan, setelah itu melakukan tindakan, kemudian ia merasa senang, lalu membentuk karakter,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mewujudkan hal itu, diperlukan peran strategis orang tua dalam mengasuh generasi anak didik.
Di antara peran orang tua menurutnya, adalah mengarahkan pada ilmu pengetahuan yang lurus. membantu mengasah bakat anak, memperhatikan jiwa enterpreneur anak, dan mengajarkan kalimah syahadat dan doa-doa harian. (L/anj/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam