London, MINA – Presiden Terpilih Konferensi Perubahan Iklim PBB 2023, COP28, Dr. Sultan Al-Jaber menekankan perlunya suara kaum muda untuk disertakan pada acara tersebut yang digelar pada November mendatang.
Dia menyatakan komitmennya untuk menyerukan kepada kaum muda agar membawa semangat, fokus, dan keberaniannya untuk menghadapi berbagai tantangan perubahan iklim di masa mendatang.
“Generasi Anda (muda) sangat penting, karena Anda akan mewarisi beberapa tantangan terbesar dari perubahan iklim dan juga akan memberikan banyak solusi. Perspektif Anda harus didengar,” kata Al-Jaber sebagaimana keterangan tertulisnya diterima MINA, Senin (3/7).
Pernyataan tersebut disampaikan saat Al-Jaber menghadiri diskusi akademi bersama mahasiswa dan aktivis iklim muda di London, Inggris pekan kemarin, dalam rangkaian kunjungan resmi untuk Pekan Aksi Iklim London 2023.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Sultan Al-Jaber juga menegaskan kembali komitmennya untuk menjadikan COP28 sebagai Konferensi Perubahan Iklim paling inklusif yang pernah ada, dengan memberikan kesempatan bagi kaum muda yang belum pernah dilibatkan dalam konferensi.
Juga kaum muda berasal dari negara-negara yang telah melihat bencana iklim secara langsung melalui inisiatif seperti Program Delegasi Iklim Pemuda.
“Anda harus diberdayakan untuk membuat perbedaan. Kami membutuhkan perintis seperti Anda, yang tidak sabar untuk menetapkan tolak ukur baru,” ujarnya.
Dr. Sultan Al-Jaber yang juga pemimpin Masdar, perusahaan energi terbarukan UEA terkemuka di dunia, melakukan perjalanan ke London untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan Inggris guna mengembangkan ekosistem holistik yang menghubungkan kebijakan, teknologi, keuangan, dan manusia.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Selama kunjungannya, dia bekerja sama dengan Pemerintah Inggris dalam kebijakan yang memungkinkan investasi iklim yang lebih besar, mendorong investor untuk mendanai teknologi iklim, dan berkonsultasi dengan pendukung iklim muda guna membantu membentuk agenda COP28.
Sultan Al-Jaber bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan utama selama kunjungan ke London, termasuk Raja Charles III, Sekretaris Negara untuk Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Rt Hon. Grant Shapps MP, dan Menteri Negara untuk Wilayah Luar Negeri, Persemakmuran, Energi, Iklim dan Lingkungan, Rt Hon. Lord Zac Goldsmith, serta para pemimpin bisnis, mahasiswa, dan aktivis iklim muda.
COP28 merupakan singkatan dari Konferensi Anggota (Conference of Parties/COP) Badan PBB untuk Konvensi Kerangka kerja Perubahan Iklim (UNFCCC) ke-28, atau akrab disebut Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-28.
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Konferensi ini adalah pertemuan tahunan bagi ratusan delegasi negara membicarakan masa depan Bumi, merumuskan tujuan global untuk mengatasi perubahan suhu, mempresentasikan rencana masing-masing negara untuk berkontribusi pada tujuan tersebut, dan melaporkan kemajuan yang telah mereka lakukan.
COP28 UEA akan berlangsung di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) mulai 30 November hingga 12 Desember 2023.
Konferensi ini diharapkan dapat mempertemukan lebih dari 70.000 peserta, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, perwakilan sektor swasta, akademisi, pakar, pemuda, dan aktor non-negara.
Seperti yang dimandatkan oleh Perjanjian Iklim Paris, COP28 UEA akan melakukan Pendataan Global yang pertama, evaluasi komprehensif kemajuan terhadap tujuan iklim.(R/R1/P2)
Baca Juga: Yordania Siap Daratkan Pesawat Bantuan Kemanusiaan di Gaza Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Argentina Jadi Negara Pertama yang Tarik Pasukannya dari UNIFIL