Serang, MINA – Dalam suasana sakral peringatan 500 tahun Kesultanan Banten, Sultan Banten RTB. Hendra Bambang Wisanggeni, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza City, Palestina.
Dukungan tersebut disampaikan saat Sultan Banten ke-18 yang bergelar Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin itu menerima kunjungan delegasi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di kediamannya yang terletak di kawasan bersejarah Keraton Sorosowan dan Masjid Agung Banten, Kesultanan Banten, Kota Serang, pada Senin (7/4).
Delegasi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dipimpin Ketua Majelis Ukhuwah Pusat (MUP), H. Sakuri, SH, dan turut hadir dalam rombongan tersebut Ketua Majelis Dakwah Ustaz Deni Rahman, Ketua Umum Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Endang Sudrajat, Sekretaris Jenderal Aqsa Working Group (AWG) Yusuf Maulana, serta sejumlah pimpinan jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah cabang Banten.
Kunjungan tersebut juga menjadi ajang penyampaian pesan dari Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur, yang mengucapkan selamat atas peringatan lima abad Kesultanan Banten dan permintaan dukungan moril kepada Sultan Banten terhadap agenda-agenda kemanusiaan global, termasuk pembangunan RSIA di Gaza.
Baca Juga: MUI Nyatakan Dukungan atas Fatwa Jihad Bersenjata Melawan Israel
“Dukungan kita terhadap rakyat Palestina bukan hanya soal solidaritas kemanusiaan, tapi juga panggilan spiritual dan sejarah. Kesultanan Banten sejak dulu menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan universal. Maka, mendukung pembangunan rumah sakit di Gaza adalah bentuk nyata kelanjutan misi tersebut,” ujar Sultan Syarif Muhammad Ash-Shafiuddin ditemani Penasehat Kesultanan Banten KH. Fathul Adzim Chatib.
Peringatan 500 tahun Kesultanan Banten yang berlangsung sejak 6 hingga 14 April 2025 ini menjadi momen bersejarah yang mengangkat kembali nilai-nilai budaya, spiritual, dan sejarah Islam Nusantara. Ribuan masyarakat diperkirakan memadati kawasan Keraton Sorosowan dan Masjid Agung Banten selama perayaan ini.
Rangkaian acara selama sembilan hari itu menjadi ajang penting untuk menghidupkan kembali semangat peradaban Islam yang maju, toleran, dan berdaya saing. Dalam konteks tersebut, dukungan terhadap Gaza menjadi simbol bahwa semangat peradaban Islam Banten tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga global.
Pembangunan RSIA di Gaza City sendiri merupakan upaya besar Indonesia dalam membantu pemulihan kondisi kesehatan masyarakat Palestina, terutama ibu dan anak, yang menjadi korban paling rentan dari konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Baca Juga: “30 Syuhada Gaza Bercerita” E-book Palestina Ketiga Rudi Hendrik
Rumah sakit yang diinisiasi Maemuna Center dan AWG tersebut akan dibangun di atas lahan wakaf dan didukung oleh berbagai organisasi kemanusiaan dari Indonesia.
Pembangunan RSIA di Gaza membutuhkan anggaran sebesar Rp 402 miliar, dengan tahap awal penggalangan dana sebesar Rp 201 miliar. Sejumlah organisasi kemanusiaan dan lembaga zakat di Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mendukung proyek kemanusiaan ini.
Rumah sakit tersebut akan dibangun di atas lahan wakaf seluas 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina, berlokasi di dekat Rumah Sakit Anak Al-Rantisi di Gaza City. Dengan luas total bangunan mencapai 10.310 meter persegi, fasilitas medis ini dirancang untuk memiliki empat lantai termasuk basement.
Masyarakat yang ingin berkontribusi dalam pembangunan RSIA dapat berdonasi melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang terlibat dalam proyek ini.
Baca Juga: Pemprov DKI Prediksi 15.000 Pendatang Baru Tiba di Jakarta
Bantuan sekecil apa pun dapat menjadi harapan bagi masa depan layanan kesehatan bagi rakyat Palestina yang tengah berjuang menghadapi krisis kemanusiaan.
Pesan solidaritas dari Kesultanan Banten diharapkan dapat mendorong lebih banyak elemen masyarakat Indonesia untuk turut mendukung proyek kemanusiaan ini sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap perdamaian dunia.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Desak Pemerintah RI Perketat Visa Pemohon Pendukung Zionisme