Muscat, MINA – Sultan Oman Qaboos bin Said Al-Said wafat dalam usia 79 tahun, pada Sabtu pagi (10/1/), menurut stasiun televisi dan badan pemerintah Oman.
“Dengan sedih Kesultanan Oman berduka, atas wafatnya Sultan Qaboos pada Jumat (9/1) malam,” laporan Al-Jazeera.
Pernyataan Kesultanan menambahkan, Sultan Qaboos memiliki kemurahan hati dan pengaruhnya yang luas ke dunia Arab, Muslim dan seluruh dunia.
Masa berkabung selama tiga hari telah diumumkan di Oman, dan bendera negara itu akan dikibarkan setengah tiang selama 40 hari.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Keluarga Kerajaan Oman akan memutuskan dalam waktu 72 jam siapa yang akan menggantikan Qaboos.
Sultan Qaboos, raja Arab yang paling lama berkuasa, telah sakit dalam beberapa waktu terakhir, dan diyakini menderita kanker usus besar.
Dia sempat menghabiskan satu pekan di Belgia untuk menjalani perawatan medis pada awal Desember.
Dia memerintah Oman melanjutkan ayahnya pada tahun 1970.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Sejak mengambil alih kekuasaan, Qaboos mengubah Oman dengan penduduk 4,5 juta orang, dari kawasan terpencil dan terisolasi, dengan sedikit infrastruktur, menjadi negara modern. (T/RS2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka