
Sultan Sokoto
, Muhammad Sa'ad Abubakar (Foto: File On Islam)" width="300" height="173" /> Sultan Sokoto, Muhammad Sa’ad Abubakar (Foto: File On Islam)Sokoto, Nigeria, 2 Safar 1436/25 November 2014 (MINA) – Pemimpin Muslim tertinggi Nigeria menuding militer pemerintah kabur dalam menghadapi kelompok bersenjata Boko Haram.
Menurut Sultan Sokoto, Muhammad Sa’ad Abubakar, cara penanganan tentara militer “disayangkan, mengkhawatirkan dan memalukan”, On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (25/11).
“Tentara meninggalkan basisnya, senjata, amunisi dan peralatan militer lainnya dalam menangani para pemberontak,” kata pernyataan Jama’atu Nasril Islam (JNI) atas nama Sultan Sokoto.
Sultan Sokoto menuduh militer melarikan diri ketika Boko Haram menyerang dan meneror warga sipil.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
Kecaman itu mengikuti pernyataan serupa pekan lalu dari ulama nomor dua Nigeria, Emir Kano, yang menyeru warga Nigeria untuk mengangkat senjata dan mempertahankan diri melawan Boko Haram.
Kritikan itu cenderung membuat marah pemerintahan Presiden Goodluck Jonathan, yang mengharapkan penguasa tradisional menjauhkan diri dari komentar politik.
Partai oposisi utama, All Progressives Congress, secara luas diharapkan mencalonkan kandidatnya dalam pemilu melawan Jonathan yang mewakili wilayah selatan yang Kristen. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur