Teheran, MINA – Lebih dari 1.200 elemen utama kerusuhan kekerasan baru-baru ini di Iran telah diidentifikasi dan sebagian dari mereka telah ditangkap, kata sumber informasi keamanan.
Sumber tersebut mengatakan kepada Tasnim News pada Sabtu (24/9) bahwa kewaspadaan organisasi keamanan dan kerja sama dari orang-orang mengakibatkan teridentifikasinya sekitar 1.200 elemen utama dari kerusuhan dan mereka yang telah mengobarkan kerusuhan.
Sejumlah agitator juga telah ditangkap, sumber tersebut mencatat. Ia menambahkan bahwa ada perbedaan besar antara protes warga dan kerusuhan kekerasan yang menargetkan pusat-pusat militer, merusak properti publik dan memicu kerusuhan.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Iran mengatakan, pihaknya serius dan tidak memihak menyelidiki kasus kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang meninggal setelah mengalami koma di sebuah pusat polisi di Teheran Jumat (16/9) pekan lalu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kementerian Dalam Negeri memperingatkan, ketika menuntut keadilan dan mengejar tuntutan yang sah dibarengi dengan kekerasan, vandalisme dan penyebaran kengerian, itu akan bertentangan dengan hukum dan logika serta tidak dapat dibenarkan dengan tujuan dan motivasi apa pun.
Disebutkan bahwa unjuk rasa melanggar hukum baru-baru ini dengan cepat berubah menjadi kerusuhan jalanan dengan kehadiran elemen-elemen bermusuhan yang telah merusak properti publik, menyerang ambulans dan truk pemadam kebakaran.
Pernyataan itu mengutuk penargetan kendaraan dan peralatan pegawai negeri sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum kemanusiaan dan kejahatan perang.
Dalam percakapan telepon dengan keluarga Mahsa pada 18 September, Presiden Ebrahim Raisi menyatakan simpati kepada keluarganya dan berharap mereka bersabar atas penderitaan mereka, dengan mengatakan bahwa dia telah memerintahkan penyelidikan khusus atas kasus tersebut. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)