Yerusalem, MINA – Setelah sepuluh hari konfrontasi dengan Gaza, ada suara-suara di Partai Likud yang meragukan arah pimpinan ketua partai, yaitu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Seorang penasihat politik senior yang merupakan anggota partai mengatakan pada Kamis (20/5), tanpa rencana yang nyata, Netanyahu sedang bermain dalam operasi di Gaza pada hari-hari Yair Lapid, ketua partai Yesh Atid, diberi mandat untuk membentuk pemerintahan baru Israel.
Sebelumnya, Netanyahu telah gagal memenuhi mandat untuk membentuk pemerintahan baru Israel, sehingga Presiden Israel menyerahkan mandat berikutnya kepada Yair Lapid.
“Dia juga tampaknya tidak memiliki keinginan yang nyata untuk membasmi Hamas. Dia meninggalkan hubungan antara orang Arab Israel dan Yahudi dalam kehancuran. Netanyahu sedang menuju pemilu kelima dan menyandera negara tersebut. Jatuhnya Ketua Yamina, Naftali Bennett, memberinya dukungan, tetapi dukungan untuknya di dalam Likud sedang melemah,” kata pejabat partai Likud yang tidak mau disebutkan namanya itu, JPost melaporkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Elemen lain di blok sayap kanan mengatakan bahwa Netanyahu bertujuan untuk pemilu lebih lanjut, di mana dia yakin, dia akan menikmati citra yang lebih baik setelah konfrontasi saat ini dengan Hamas.
“Dia membangun fakta bahwa Yamina akan dikalahkan,” kata pejabat partai. “Siapa pun yang berpikir bahwa kelompok kanan akan bangkit dari Netanyahu adalah salah. Perdana menteri memiliki cengkeraman kuat pada blok sayap kanan.”
Sumber lain mengatakan, bagaimanapun “situasi saat ini mempermalukan Netanyahu. Bahkan jika dia tidak merencanakan konfrontasi.”
“Gerakan Likud kuat dan berakar, tetapi retakan mulai terbentuk di dalamnya,” kata sumber itu. “Bibi hari ini (nama panggilan untuk Netanyahu) bukanlah Bibi yang kita kenal sebelumnya.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara itu, partai Blue and White, terus menolak keras klaim bahwa Menteri Pertahanan Benny Gantz bermaksud mengadakan pembicaraan dengan Netanyahu umtul bergabung dengan pemerintah, setelah mandatnya untuk membentuk pemerintahan berakhir.
“Blue and White yang dipimpin oleh Gantz tidak akan bergabung dengan pemerintahan di mana Netanyahu akan berfungsi sebagai perdana menteri, bahkan tidak sebagai orang kedua secara bergilir,” kata Menteri Pertanian Alon Schuster. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza