London, MINA – Media saluran berita di Inggris, Sky News, melaporkan, pasukan loyalis mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah menguasai Istana Kepresidenan di ibu kota Sanaa.
Sejak hari Rabu hingga Sabtu (2/12), pasukan Saleh bentrok dengan pasukan milisi Houthi yang membuat aliansi kedua kelompok rusak.
Sumber Sky News yang tidak disebutkan identitasnya mengungkapkan, pasukan Saleh mengambil alih Istana Kepresidenan, Kementerian Pertahanan, Bank Sentral, Kementerian Keuangan dan Biro Keamanan Nasional di kota tua Sanaa.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Selain gedung televisi negara Yaman, pasukan tersebut pada Sabtu mengepung bandara Sanaa. Demikian Qatari Leaks memberitakannya yang dikutip MINA.
Sementara sumber militer setempat mengatakan kepada media Rusia, Sputnik, pemberontak Houthi telah menarik diri dari sebagian besar ibu kota.
“Sekarang Penguasa Republik, pasukan tugas khusus, dan pasukan Organisasi Keamanan Pusat yang setia kepada Saleh ditempatkan,” kata sumber yang berbicara dalam status anonim.
Perseteruan kedua sekutu itu bermula ketika mereka terlibat bentrokan di sebuah masjid di Sanaa sehubungan perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang kemudian menyebar ke bagian lain kota.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut Kongres Rakyat Umum (GPC) partainya Saleh, pihak Houthi berusaha melakukan kudeta.
Penduduk lokal dilaporkan mengklaim ada semacam “perang jalanan” terjadi dan ada ledakan keras terdengar pada Sabtu malam. (T/RI-1`/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata