Yerusalem, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta waktu kepada AS selama dua hingga tiga hari sebelum mengakhiri operasi militernya di Jalur Gaza, demikian kata seorang sumber yang mengetahui pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan faksi Palestina kepada Anadolu Agency.
Sumber yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan, permintaan Israel muncul setelah Washington meminta Netanyahu pada Ahad dan Senin (17/5), mengakhiri agresi di Gaza, wilayah yang juga diblokade.
Sementara itu, Barak Rafid, koresponden politik dari media lokal Israel Walla, mengatakan kepada CNN bahwa tentara akan “membutuhkan 24-48 jam untuk menyelesaikan operasi di Gaza.”
“Pesan dari pemerintahan [Presiden AS] Joe Biden kepada Israel adalah bahwa waktu untuk [menghentikan] operasi sudah hampir habis,” katanya.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Menyusul pembicaraan telepon antara Biden dan Netanyahu Selasa malam (18/5), Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan, Biden “menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu.”
Dalam panggilan itu, Biden “menegaskan kembali dukungan tegasnya untuk hak Israel mempertahankan diri dari serangan roket tanpa pandang bulu,” kata pernyataan itu.
Namun, sumber yang mengetahui detail kontak gencatan senjata menunjukkan bahwa Netanyahu menolak untuk membuat komitmen apa pun sebagai imbalan atas gencatan senjata.
Perusahaan Penyiaran Publik Israel (IPBC), mengutip sumber-sumber Israel yang mengetahui pembicaraan gencatan senjata yang sedang berlangsung, mengatakan, ada “tanda-tanda optimisme” mengenai kemungkinan mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Namun, Kantor Netanyahu, bagaimanapun, membantah rumor tersebut, kata IPBC, sementara Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan kepada saluran itu bahwa dia mengesampingkan kemungkinan mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang.
Setidaknya 212 warga Palestina telah tewas, termasuk 61 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.400 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Sepuluh orang Israel juga tewas akibat serangan roket dari Gaza. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel