Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumpah Pemuda, MUI dan Muhammadiyah Ingatkan Pemuda Jaga Nilai Luhur

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:17 WIB

Selasa, 28 Oktober 2025 - 23:17 WIB

14 Views

Para pemuda yang ikut dalam Sumpah Pemuda (foto: ig)

Jakarta, MINA – Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengingatkan generasi muda untuk tetap menjaga semangat persatuan dan karakter luhur bangsa. Di tengah derasnya arus informasi digital, para pemuda diimbau membangun mental tangguh serta kemampuan berpikir kritis menuju Indonesia Emas 2045.

Ketua MUI, KH Muhammad Cholil Nafis, menilai bahwa tantangan terbesar pemuda masa kini bukan lagi pada semangat perjuangan, melainkan pada kemampuan mengelola waktu dan memilah informasi yang bermanfaat.

Menurutnya, derasnya banjir informasi sering kali membuat generasi muda menghabiskan waktu untuk hal yang kurang berguna.

“Tantangan pemuda sekarang adalah banjirnya informasi sehingga waktu habis membaca hal yang tidak perlu. Parahnya lagi, banyak sumber ilmu yang simpang siur dan tidak berasal dari orang yang otoritatif,” ujar Kiai Cholil di Jakarta, Selasa (28/10).

Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial

Ia menegaskan, pemuda harus memiliki mental resilience atau ketangguhan dalam menghadapi tantangan zaman. “Mental yang bebas memang perlu, tapi harus diimbangi dengan daya tahan dan kemampuan memilih mana yang baik untuk diri sendiri dan bangsa,” tambahnya.

Kiai Cholil juga mengingatkan agar generasi muda mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia global yang semakin kompetitif.

“Pemuda harus mampu bersaing secara global karena dunia sudah menjadi global village. Pilihlah sumber ilmu yang benar agar bisa berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menekankan pentingnya kaum muda Indonesia menjaga arah perjuangan dan karakter luhur para pendahulu.

Baca Juga: Jakarta Gelar Jamuan Kehormatan Forum Perdamaian Dunia

Menurutnya, semangat Sumpah Pemuda 1928 merupakan teladan penting untuk membangun persatuan di tengah keberagaman.

“Generasi muda jangan kehilangan arah perjuangan dan karakter luhur yang diwariskan para pendiri bangsa. Persatuan kaum muda adalah kunci utama menuju Indonesia yang berdaulat dan bermartabat,” kata Haedar.

Haedar juga menyoroti tantangan sosial yang dihadapi pemuda masa kini, seperti polarisasi politik di media sosial, krisis kesehatan mental, hingga rendahnya literasi dan etika digital. Ia memperingatkan, bila masalah psikososial ini dibiarkan, dapat melumpuhkan peran generasi muda sebagai pewaris masa depan bangsa.

“Bila problem psikososial ini berkelanjutan, akan melumpuhkan saraf kehidupan generasi muda. Mereka bisa terjebak dalam alienasi, frustasi, bahkan depresi sosial,” ujarnya.

Baca Juga: Menag Serukan Kolaborasi Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

Lebih lanjut, Haedar mengingatkan bahwa fenomena kemiskinan literasi dan etika digital dapat mengarah pada kerusakan moral dan sosial sebagaimana digambarkan dalam konsep The Great Disruption. Ia juga menilai meningkatnya pragmatisme dan hedonisme di kalangan muda bisa merusak jati diri bangsa.

“Kaum muda jangan hanya bersembunyi di balik kesuksesan orang tua. Jadilah generasi yang mandiri, berkarakter, dan mampu menjaga nilai luhur bangsa,” pesan Haedar. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Update Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Jadi 96, 3 Luka Berat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khadijah
Indonesia
Indonesia