Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunnah-Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam saat Idul Fitri

Bahron Ansori Editor : Sri Astuti - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

IDUL FITRI adalah hari kemenangan bagi kaum Muslimin setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan tuntunan dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri yang penuh dengan nilai ibadah dan keberkahan. Berikut adalah sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyambut Idul Fitri.

  1. Menghidupkan Malam Idul Fitri dengan Ibadah

Salah satu sunnah yang dianjurkan adalah menghidupkan malam Idul Fitri dengan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa menghidupkan malam Idul Fitri dan Idul Adha dengan ibadah, hatinya tidak akan mati pada hari ketika hati-hati manusia mati.” (HR. Ibnu Majah)

  1. Mandi Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri

Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri, disunnahkan untuk mandi sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Malik dalam Al-Muwaththa’. Ini menunjukkan bahwa kebersihan adalah bagian dari sunnah dalam menyambut hari kemenangan.

  1. Mengenakan Pakaian Terbaik

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu mengenakan pakaian terbaiknya saat Idul Fitri. Ibnu Umar رضي الله عنه juga mencontohkan hal ini dengan mengenakan pakaian terbaiknya saat shalat Id. (HR. Al-Bukhari).

Baca Juga: Mudik Lebaran: Tradisi Budaya yang Menyatu dengan Nilai-nilai Islam

  1. Memakai Wewangian bagi Laki-Laki

Sunnah lainnya adalah memakai wewangian bagi laki-laki. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai kesempatan, termasuk pada hari raya.

  1. Makan Sebelum Berangkat Shalat Id

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak keluar untuk shalat Idul Fitri sebelum makan beberapa butir kurma dalam jumlah ganjil. (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan telah berakhir dan disyariatkan berbuka sebelum shalat Id.

  1. Mengumandangkan Takbir

Sunnah yang sangat dianjurkan adalah bertakbir sejak malam Idul Fitri hingga menjelang pelaksanaan shalat Id. Allah berfirman, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangan (puasa Ramadhan) dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. Al-Baqarah: 185)

  1. Berjalan Kaki ke Tempat Shalat Id

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berjalan kaki menuju tempat shalat Id dan mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang. (HR. Al-Bukhari). Ini mengandung hikmah dalam menyebarkan salam dan keberkahan di jalan yang berbeda.

Baca Juga: Mudik Lebaran, Wujud Cinta dan Bakti pada Orangtua

  1. Menyelenggarakan Shalat Id di Tanah Lapang

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya biasa melaksanakan shalat Id di tanah lapang, kecuali jika ada halangan seperti hujan. Ini bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak kaum Muslimin dalam satu tempat.

  1. Mengajak Keluarga, Wanita, dan Anak-Anak

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan semua kaum Muslimin, termasuk wanita yang sedang haid, untuk menghadiri shalat Id. Mereka yang haid diperbolehkan mendengarkan khutbah tanpa ikut shalat. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  1. Tidak Ada Adzan dan Iqamah dalam Shalat Id

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah memerintahkan adzan atau iqamah sebelum shalat Id. (HR. Muslim). Shalat Id dilakukan langsung tanpa adzan dan iqamah sebagai pembeda dari shalat wajib.

  1. Shalat Id Dilaksanakan Sebelum Khutbah

Dalam shalat Id, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat melaksanakan shalat dua rakaat terlebih dahulu, baru setelahnya dilanjutkan dengan khutbah. (HR. Muslim). Ini berbeda dengan shalat Jumat yang mendahulukan khutbah.

Baca Juga: Hakikat Kembali kepada Fitrah: Sebuah Tinjauan Ilmiah dan Syar’i

  1. Saling Mengucapkan Selamat dan Mendoakan Kebaikan

Para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa saling mengucapkan selamat pada hari raya, seperti Taqabbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima amal kita dan amal kalian). Ini menunjukkan kebiasaan baik dalam menjalin ukhuwah Islamiyah.

  1. Memperbanyak Sedekah dan Berbuat Baik

Sunnah lainnya adalah memperbanyak sedekah dan membantu orang yang membutuhkan. Hal ini mencerminkan kebersamaan dan kepedulian sosial setelah sebulan berlatih menahan diri dan berbagi.

  1. Mengakhiri Hari Raya dengan Kebaikan

Hari raya bukanlah hari untuk berlebihan dalam bersenang-senang hingga melupakan ibadah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tetap menjaga kesederhanaan dalam merayakan Idul Fitri dan menutup harinya dengan amal shalih.

Demikianlah sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri. Semoga kita bisa mengamalkannya dengan baik sebagai bentuk ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.[]

Baca Juga: 10 Hakikat Mudik bagi Seorang Muslim

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tradisi Mudik, Sejak Kapan Dilakukan?

Rekomendasi untuk Anda