Washington, MINA – Surat kabar Amerika Serikat (AS) The Washington Post mengutip sumber para pejabat Israel melaporkan, Tel Aviv memperkirakan serangan darat di Jalur Gaza tidak akan melebihi tiga bulan.
Para pejabat menghubungkan hal ini dengan fakta, jika serangan darat berlanjut dalam jangka waktu yang lebih lama akan meruntuhkan perekonomian Israel. Mengingat banyaknya jumlah prajurit cadangan yang dipanggil untuk ikut berperang di sektor tersebut.
Sumber tersebut menambahkan, Israel belum memiliki visi yang jelas tentang hari berikutnya di Gaza. Yaitu setelah berakhirnya perang.
Pejabat itu menyatakan, perdebatan sengit di pusat pengambilan keputusan Israel telah menemui jalan buntu mengenai waktunya, tentang penarikan beberapa tentara cadangan dan menjalankan perekonomian.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Surat kabar The Washington Post yang dikutip Quds Press ini menambahkan, dengan mengutip para pejabat Israel, sebagian besar komandan senior memperkirakan akan mengurangi jumlah pasukan dan menarik mereka dalam waktu satu atau dua bulan.
Menurut surat kabar terkemuka tersebut, para pemimpin Israel yakin perang di Gaza telah memasuki fase baru yang memerlukan pengurangan pasukan Israel di Jalur Gaza dan juga pengurangan operasi pemboman, yang akan mengurangi jumlah korban warga Palestina.
Entitas pendudukan Israel memanggil sejumlah tentara cadangan – jumlahnya 300.000 tentara – sebagai bagian dari mobilisasi perang di Jalur Gaza, menyusul operasi “Badai Al-Aqsa” yang diluncurkan oleh Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan perlawanan Hamas) di lokasi militer dan permukiman di Jalur Gaza.
Selama 44 hari berturut-turut, tentara pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika Serikat dan tentara bayarannya, melancarkan agresi yang menghancurkan terhadap Gaza, dan pesawat-pesawatnya menargetkan gedung-gedung dan rumah-rumah tempat tinggal, menghancurkannya di atas kepala para penghuninya dan merampas air, makanan, dan bahan bakar di Jalur Gaza.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Serangan menyebabkan jatuh korban syahid sekitar 12.300 orang, termasuk lebih dari 5.000 anak-anak dan 3.300 wanita, dan jumlah orang yang terinfeksi melebihi 30.000, 70 persen di antaranya adalah anak-anak dan wanita, menurut sumber resmi Palestina. (T/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian