Yerusalem, MINA – Sebuah surat kabar Ibrani Haaretz memperingatkan konsekuensi dari persetujuan Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel, Omer Bar-Lev, pada pawai bendera pemukim Yahudi di Kota Tua Yerusalem.
Haaretz menyebutkan, Kamis (19/5), persetujuan Bar-Lev sebagai tanggapan langsung terhadap opini para pemukim, menunjukkan ketakutan pemerintah saat ini akan dituduh mundur.
Surat kabar itu mengatakan dalam laporannya, akan ada konfrontasi di dalam dan di luar kota Yerusalem, akibat tindakan serangan pemukim terhadap warga Palestina dan properti mereka di daerah yang mereka lewati. Quds Press melaporkan.
“Pawai bendera Israel akan disambut dengan reaksi besar oleh warga setempat, dan ini pernah terjadi pada era mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,” lanjutnya.
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
“Pawai akan berlangsung dan banyak yang akan membayar harganya, dan hal-hal tidak akan tersisa di Yerusalem,” menurut surat kabar itu.
Sebelumnya, Rabu (18/5), otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk mengizinkan pawai bendera pemukim Yahudi melewati Kota Tua Yerusalem, termasuk melewatu gerbang Bab al-Amud.
Persetujuan pendudukan itu datang bersamaan dengan seruan kepala organisasi ekstremis Lahava, Bentzi Gopstein, yang berencana membongkar Kubah Sakhrah, guna meresmikan dugaan klaim kuil di halaman Masjidil Aqsa. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)