Al-Quds, 1 Jumadil Awwal 1438/30 Januari 2017 (MINA) – Surat Kabar Israel “Iroshalim” mengungkapkan adanya upaya pihak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menggusur markas PBB di Al-Quds sebagai respon atas penolakan pemindahan Kedubes Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke Al-Quds.
Surat kabar itu menjelaskan bahwa di tengah pro-kontra yang terjadi seputar pemindahan Kedubes AS ke Al-Quds, di internal Israel ada orang yang ingin membuka diplomasi baru menentang keputusan PBB dipimpin oleh mantan anggota Parlemen Israel Knesset Yair Gabai yang menolak pemindahan Kedubes AS.
Markas PBB ini berdiri di atas tanah seluas 80 hektar di Puncak Bukit Jabal Mukabbir. Dulunya ini adalah Kantor Utusan Tinggi Inggris di masa pemerintahan Inggris di Palestina, Pusat Info Palestina melaporkan.
Israel mengklaim sebagai pemilik tanah tersebut dan keberadaan para pegawai PBB di sana hanya sebagai penyewa kedua dan mereka tidak memiliki hak di gedung tersebut.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Bahkan, menurut pihak Israel, para pegawai PBB tersebut sudah tidak membayar sewa atau biaya lainnya saat menggunakan gedung tersebut.
PBB kembali menggunakan gedung tersebut pasca perang Juni 1967 dalam kerangka perjanjian yang ditandatangani dengan Israel. Sebelumnya, di gedung tersebut ditempati para pemantau dari PBB yang memonitor pelaksanan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Yordania. (T/R06/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza