Media pemantau Timur Tengah, Middle East Monitor (MEMO) merilis sebuah surat dari Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi yang diselundupkan keluar dari penjara baru-baru ini.
Berikut adalah isi surat tersebut:
Wahai rakyat Mesir yang hebat,
Saya mengucapkan selamat kepada kalian pada kesempatan tahun baru Hijrah sementara negara masih di puncak revolusi dan para pemuda berada di puncak tekad untuk memenuhi keinginan mereka. Saya mengucapkan selamat kepada kalian yang telah mengekspresikan kegembiraan dalam proses revolusi menentang kudeta yang lumpuh dan para pemimpinnya yang berusaha menaklukkan negara dengan keinginan mereka. Namun, mereka tidak akan pernah berhasil. Mereka hidup dalam ketakutan nasib hitam yang sedang menunggu sebagai hukuman atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap bangsa besar ini.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumumkan bahwa saya telah menolak dan terus menolak, semua upaya negosiasi untuk berkompromi setelah (Mesir) mengorbankan revolusi dan darah para syuhada. Ini adalah upaya yang bertujuan membuat para penjahat terus menikmati perbudakan mereka terhadap warga. Saya juga ingin mengulangi seruan kepada semua kaum revolusioner yang aktif di lapangan, termasuk kepemimpinan mereka, dewan mereka, koalisi mereka, simbol-simbol mereka, pemikir dan siswa mereka: “tidak boleh ada pengakuan kudeta, seharusnya tidak juga mundur dari revolusi dan tidak boleh ada negosiasi dengan mengorbankan darah para martir. “
Selamat tahun baru (Hijriyah), dan mungkin saat tahun depan datang kalian masih revolusioner dan bebas.
Seperti bagi saya, saya benar-benar yakin, dengan karunia Tuhan, bahwa Tuhan akan memberikan revolusi kita dengan kemenangan. Kepercayaan saya pada kemauan bersinar dan kekuatan besar kalian tak tergoyahkan. Oleh kehendak Allah saya tidak akan keluar penjara sebelum semua anak laki-laki ditahan dibebaskan dan sebelum semua anak perempuan kembali di rumah mereka. Hidupku tidak ada apa-apanya dibandingkan kehidupan para syuhada yang meninggal dalam revolusi. Saya mendapat semangat dari para pemuda yang inovatif di semua lokasi revolusi. Aku tidak dan tidak akan pernah melupakan anak-anakku para syuhada yang meninggal oleh para tentara setelah kudeta mengubah negara menjadi lautan luka. Saya tahu bahwa revolusi adalah obat untuk luka tersebut dan keadilan yang pada akhirnya akan menang.
Jadi, lanjutkan revolusi kalian. Allah akan mendukung kebenaran dan tidak akan mengecewakan kalian. Insya Allah, kita akan segera bertemu untuk merayakan kemenangan revolusi.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Muhammad Mursi
Presiden Republik Arab Mesir
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
(T/R04/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza