Damaskus, MINA – Suriah menekankan bahwa ambisi kolonial Prancis tidak lagi berlaku di dunia multipolar, menyeru pemerintah Paris untuk menyesuaikan kebijakan delusinya sesuai dengan realitas baru yang muncul.
“Kami baru-baru ini mengikuti histeria, terisolasi dan terlepas dari sikap realitas diplomasi Prancis, yang telah kehilangan akal sehatnya setelah keputusan bersejarah yang diambil oleh KTT Arab Kerajaan Arab Saudi terhadap Suriah,” kata Kementerian Luar Negeri Republik Arab Suriah pada Rabu (24/5/2023).
“Prancis, bersama dengan alat terorisnya, telah gagal mencapai tujuan mereka di Suriah,” tambah pernyataan itu. El Mayadeen melaporkan.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna sehari sebelumnya, di mana dia menyatakan keinginannya untuk melihat Presiden Suriah Bashar Al-Assad diadili.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
“Perang melawan kejahatan, melawan impunitas adalah bagian dari nilai-nilai diplomasi Prancis,” katanya. “Saya pikir terserah dia untuk berubah, bukan Prancis untuk mengubah sikapnya,” pungkasnya ketika ditanya tentang kebijakan Prancis di Damaskus.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga menilai bahwa era di mana negara-negara yang didominasi Prancis telah berakhir.
Menurut Kementerian, negara Eropa harus mengevaluasi kembali pendekatan diplomatiknya berdasarkan sistem internasional yang menolak sanksi tidak bermoral, tidak manusiawi serta dibangun di atas rasa saling menghormati terhadap kemerdekaan dan kedaulatan negara.
Setelah gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turki Februari lalu, Prancis mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengubah kebijakannya terhadap Damaskus dan tidak akan memberikan bantuan kepada negara Arab yang terkena sanksi tersebut.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Pemulihan hubungan baru-baru ini antara Suriah dan sebagian besar negara Arab tidak disambut dengan baik di Barat. Hubungan baru berarti semua upaya Barat selama 12 tahun terakhir untuk menghancurkan Suriah dan menyingkirkan Al-Assad telah gagal. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel