Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SURIAH BEBASKAN AKTIVIS HAM TERKEMUKA DARI PENJARA

Rudi Hendrik - Selasa, 11 Agustus 2015 - 08:33 WIB

Selasa, 11 Agustus 2015 - 08:33 WIB

319 Views

Seorang demonstran memegang poster Mazen Darwish, menuntut pembebasannya dari penjara Suriah. (Foto: dok. ARA News)
Seorang demonstran memegang poster Mazen Darwish, menuntut pembebasannya dari penjara <a href=

Suriah. (Foto: dok. ARA News)" width="300" height="200" /> Seorang demonstran memegang poster Mazen Darwish, menuntut pembebasannya dari penjara Suriah. (Foto: dok. ARA News)

Damaskus, 26 Syawal 1436/11 Agustus 2015 (MINA) – Pihak berwenang Suriah membebaskan seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka dari penjara pada Senin (10/8), setelah lebih lebih tiga tahun ditahan karena melaporkan tindakan brutal pasukan rezim pada demonstrasi 2011.

Darwish dijadwalkan akan diajukan ke pengadilan tanggal 30 Agustus nanti.

Pada bulan Februari 2012, Direktur suriah/">Media Center Suriah Mazen Darwish ditangkap oleh pasukan keamanan di Damaskus.

Media Center  dan Kebebasan Berekspresi Suriah mengkonfirmasi pembebasan Darwish.

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

“Setelah penahanan sewenang-wenang yang berlangsung tiga tahun, lima bulan, dan 23 hari, Mazen Darwish telah dibebaskan dari penjara hari ini,” kata Media Center, Senin, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Darwish dikenal sebagai kritikus terkemuka terhadap tindakan keras rezim Bashal Al-Assad terhadap protes yang pecah melawan kekuasaannya pada Maret 2011.

Bersama beberapa wartawan dan aktivis hak asasi manusia di Damaskus, Darwish berani mempublikasikan informasi rinci tentang pelanggaran dan penangkapan sewenang-wenang oleh pasukan keamanan pro-Assad.

Darwish ditangkap atas tuduhan “mempublikasikan tindakan teroris”.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Pada bulan April, Darwish memenangkan Penghargaan Kebebasan Press Dunia UNESCO sebagai pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukannya di Suriah selama lebih 10 tahun dengan pengorbanan pribadi yang besar, mengalami pelecehan, serta penahanan dan penyiksaan berulang kali. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Palestina