Suriah Bombardir Wilayah Oposisi Terakhir, Israel Siaga Tinggi

, MINA – Pemerintah Suriah dan sekutunya, Rusia, meningkatkan serangan mereka untuk mengalahkan wilayah terakhir yang dikuasai oposisi di Suriah barat daya, berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Peningkatan serangan pada Senin (23/7) itu membuat militer Israel bersiaga tinggi dengan adanya kehadiran banyak peleton pasukan pendudukan mengamati keadaan dari seberang perbatasan.

Gumpalan besar asap bisa dilihat dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki tepat di seberang pagar di wilayah Suriah, ketika pemerintah dan pasukan Rusia meluncurkan serangan udara dan tank menembaki daerah itu.

“Apa yang telah kami tonton sepanjang hari adalah operasi intensif oleh pemerintah Suriah untuk mengambil kantong terakhir dari kontrol oposisi. Kelompok yang bertanggung jawab di sini berafiliasi dengan ISIS (Islamic State),” kata Stephanie Dekker dari Al Jazeera yang melaporkan dari tempat kejadian.

“Tidak ada negosiasi, tidak ada kesepakatan di atas meja bagi mereka. Kami melihat banyak serangan udara, penembakan tank dari bagian di depan kami dan juga dari sisi lain. Jadi sepertinya mereka maju dari dua front,” kata Dekker.

Dekker mengidentifikasi pejuang yang berafiliasi dengan ISIS adalah anggota kelompok Khalid ibn Al-Walid.

Sementara semua pejuang oposisi kelompok lainnya di sepanjang perbatasan barat daya Suriah itu, pergi setelah ada kesepakatan dengan pemerintah Suriah dan pasukan Rusia.

Kesepakatan terbaru dicapai pada Kamis (19/7) dengan kelompok oposisi di provinsi Quneitra, yang berdekatan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Sebanyak 55 bus membawa kelompok pertama dan keluarga mereka tiba di barat laut Suriah pada hari Sabtu. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)