Suriah dan ISIS Capai Gencatan Senjata Singkat di Damaskus Selatan

London, MINA – Pasukan pro-Pemerintah Suriah dan kelompok Islamic State () menyepakati singkat di Damaskus selatan pada Sabtu (19/5), kata organisasi pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

Gencatan senjata dicapai setelah berpekan-pekan pertempuran mematikan di kubu terakhir ISIS di ibu kota Suriah.

Pasukan Presiden Bashar Al-Assad bulan lalu melancarkan serangan besar-besaran terhadap ISIS di distrik Hajar Al-Aswad di Damaskus dan kamp pengungsi Palestina Yarmouk.

Bentrokan telah menyebabkan kerugian besar di kedua belah pihak.

“Gencatan senjata mulai berlaku pada siang hari ini (Sabtu), sepertinya selama lima jam,” kata SOHR yang berpusat di Inggris, demikian The New Arab melaporkan.

Kepala SOHR Rami Abdel Rahman mengatakan pada Sabtu malam, gencatan senjata itu mungkin merupakan pendahuluan bagi evakuasi pejuang ISIS dari lingkungan itu.

Dia mengatakan, gencatan senjata telah dinegosiasikan oleh Rusia dan faksi Palestina pro-Pemerintah Damaskus.

Namun, kantor berita SANA milik pemerintah Suriah yang mengutip sumber militer membantah perjanjian itu.

Pasukan loyalis melancarkan serangan ganas di Damaskus selatan setelah menguasai Ghouta Timur, kubu terakhir oposisi Suriah di dekat ibu kota.

SOHR mengatakan, pasukan Suriah telah merebut kembali lingkungan Qadam, tetapi ISIS mempertahankan kontrol sekitar 70 persen dari Yarmouk.

Menurut lembaga khusus konflik Suriah itu, pertempuran di Damaskus selatan telah menewaskan 484 anggota ISIS dan lebih dari 250 milisi pro-Pemerintah serta 56 warga sipil.

Terlepas dari pengumuman gencatan senjata, tujuh pengungsi Palestina di Yarmouk dilaporkan tewas di hari itu, setelah tembakan besar pasukan Suriah menghantam sebuah tempat penampungan warga sipil. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0