Paris, MINA – Para pejabat Suriah dan Israel telah mengadakan perundingan di Paris, Sabtu (26/7), yang dimediasi oleh Amerika Serikat, menurut seorang pejabat Suriah.
Perundingan menyusul meletusnya kekerasan sektarian yang diperparah oleh intervensi militer Israel di Suriah Selatan. Al Jazeera melaporkan.
Pertemuan setelah gencatan senjata, membahas perkembangan keamanan terkini di sekitar Kota Sweida, yang mayoritas penduduknya dari kelompok Druze.
Pertempuran sengit terjadi dalam beberapa pekan terakhir antara suku Badui dan pejuang Druze, di wilayah Sweida, Suriah bagian selatan.
Baca Juga: Inggris, Prancis, dan Jerman Sepakat Luncurkan Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas dalam kekerasan sektarian di pesisir Suriah, menurut laporan akhir.
Israel melakukan intervensi dalam konflik tersebut, menyerang gedung-gedung pemerintah di Damaskus dan tentara pemerintah di provinsi Sweida, dengan alasan hal itu dilakukan untuk melindungi Druze.
Pejabat Suriah delegasi dalam perundingan di Paris tersebut mengatakan bahwa delegasi Damaskus menekankan bahwa persatuan dan kedaulatan Suriah tidak dapat dinegosiasikan dan Sweida beserta rakyatnya merupakan bagian integral dari Suriah.
Delegasi tersebut juga menolak segala upaya untuk mengeksploitasi segmen masyarakat Suriah demi pemisahan, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Trump: Kamboja dan Thailand Sepakat Perundingan Gencatan Senjata
Sumber tersebut mengatakan delegasi Suriah menganggap Israel bertanggung jawab atas eskalasi baru-baru ini dan menuntut penarikan segera pasukan Israel dari titik-titik yang baru saja mereka tuju selama kerusuhan.
TV Ekhbariya milik pemerintah Suriah, mengutip sumber diplomatiknya sendiri, melaporkan bahwa pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan akhir. Namun para pihak sepakat untuk melanjutkan perundingan yang bertujuan menjaga stabilitas.
Sumber TV tersebut menggambarkan dialog tersebut sebagai “jujur dan bertanggung jawab” dalam konfirmasi pertama dari pihak Suriah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PM Kanada Dukung Solusi Dua Negara Demi Perdamaian Palestina-Israel