Damaskus, MINA – Pemerintah Suriah mengutuk pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa sudah waktunya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Kantor berita nasional Suriah SANA mengutip sumber Kementerian Luar Negeri pada hari Jumat (22/3) yang mengatakan, pernyataan Trump menunjukkan “bias buta Amerika Serikat” terhadap Israel.
Itu tidak mengubah “kenyataan bahwa Dataran Tinggi Golan dulu dan akan tetap menjadi Suriah, Arab”, kata sumber itu, demikian Al Jazeera melaporkan.
“Negara Suriah lebih bertekad untuk membebaskan sebidang tanah nasional Suriah yang berharga ini melalui semua cara yang ada,” kata sumber itu kepada kantor berita Reuters.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
Sumber itu menambahkan, pernyataan Trump “tidak bertanggung jawab” dan menunjukkan “penghinaan” kepada hukum internasional.
Kelompok oposisi utama Suriah juga mengutuk komentar Trump.
Komisi Negosiasi Suriah menyuarakan penolakannya atas keputusan itu dan komitmen nasionalnya terhadap hak Suriah untuk mengambil kembali semua wilayahnya yang diduduki.
Dataran Tinggi Golan direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 dan dianeksasi pada 1981, sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Mi’raj News Agency (MINA)