Suriah, 29 Syawal 1435/25 Agustus 2014 (MINA) – Pemerintah Suriah melalui Menteri Luar Negerinya, Walid Muallem mengatakan, negaranya siap menjalin kerjasama dengan masyarakat internasional, khususnya negara-negara Eropa untuk melawan oposisi.
Dalam sebuah konferensi pers di Damaskus, Senin, ia menyebutkan, pemerintah Suriah harus memantau serangan udara kelompok Islamic State (IS/ISIL/ISIS) di Suriah, demikian laporan Al Jazeera seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Suriah siap untuk bekerjasama dan melakukan koordinasi di tingkat regional dan internasional untuk memerangi terorisme serta melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2170,” kata Muallem.
Dia menegaskan, negaranya akan memperpanjang kerjasama dengan Amerika Serikat dan Inggris.
Baca Juga: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hezbollah Hampir Tercapai
Muallem menambahkan, Pemerintah Suriah bersedia untuk berpartisipasi sebagai bagian dari koalisi regional, bilateral, dan internasional. Namun, ia menegaskan, ini adalah kerjasama serius, bukan standar ganda. Setiap ada pelanggaran kedaulatan Suriah, itu akan menjadi perhatian serius pemerintah.”
Oposisi Islamic State (IS/ISIL/ISIS) telah menyatakan diri, mereka sudah membuat kemajuan di beberapa wilayah Suriah, termasuk di Provinsi Raqqa, tempat mereka berhasil merebut pos tentara pada Ahad lalu.
Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengeluarkan resolusi, 15 Agustus lalu, untuk melemahkan kelompok-kelompok bersenjata di Irak dan Suriah dengan memutus aliran pendanaan mereka. Oposisi yang dimaksud adalah; Islamic State (IS/ISIL/ISIS) dan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah.
Pemerintah Suriah menganggap tidak hanya kedua kelompok itu yang menjadi lawan mereka, tetapi mereka yang bekerja untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. (T/P010/R03)
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA