Damaskus, MINA – suriah/">Kementerian Pertahanan Suriah mengumumkan berakhirnya “operasi militer di pesisir setelah lembaga-lembaga publik dapat melanjutkan operasinya.”
Kementerian tersebut mengeklaim bahwa operasi tersebut telah membasmi “sel-sel keamanan dan anggota-anggota rezim sebelumnya” di Tartus dan Latakia. Al Mayadeen melaporkan, Senin (10/3).
Pernyataan kementerian tersebut juga mengeklaim bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk memeriksa peristiwa-peristiwa beberapa hari terakhir, memverifikasi tindakan-tindakan, dan memberikan keadilan kepada para korban.
Pernyataan tersebut juga ditujukan kepada “sisa-sisa” rezim sebelumnya dan personelnya, dengan peringatan “Jika Anda kembali, kami akan kembali, dan kami tidak akan mundur.”
Baca Juga: PM Baru: Kanada Akan Menang Perang Dagang Lawan AS
Lembaga pemantau suriah-untuk-hak-asasi-manusia/">Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan pada Ahad (9/3), lebih dari 1.000 orang, termasuk sekitar 700 warga sipil, telah tewas, sebagian besar di tangan pasukan pemerintah.
Organisasi suriah-untuk-hak-asasi-manusia/">Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia juga mengeklaim pasukan pemerintah telah menewaskan sekitar 125 warga sipil.
Kekerasan tersebut telah memicu kekhawatiran akan konflik sektarian yang lebih besar, khususnya di provinsi pesisir Latakia dan Tartus yang mayoritas penduduknya adalah penganut Alawite. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Trump akan Kembali Berlakukan Larangan Perjalanan bagi Muslim