Yerusalem, MINA – Suriname akan membuka kedutaan di Yerusalem dalam waktu dekat, Menteri Luar Negeri Suriname Albert Camdin mengatakan kepada mitranya, Yair Lapid, saat pertemuan di ibu kota Israel, Senin (30/5).
Negara itu akan begabung dengan AS, Guatemala, Honduras, dan Kosovo, yang memiliki kedutaan besar penuh di Yerusalem. Beberapa negara lain memiliki cabang kedutaan atau misi dagang di Yerusalem, termasuk Australia, Hongaria, dan Ceko, Times of Israel melaporkan.
Lapid dan Camdin menandatangani perjanjian konsultasi antara kementerian luar negeri. Lapid juga menawarkan Pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriname, untuk membantu mengatasi dampak banjir parah pada bulan Maret.
Israel merebut Yerusalem Timur dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional. Palestina ingin Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara Palestina di masa depan. Hampir semua negara mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv karena sengketa Yerusalem Timur.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Pengumuman Suriname datang sehari setelah Israel merayakan Hari Yerusalem, yang menandai penyatuan kembali ibu kota selama Perang Enam Hari 1967, ketika Israel mengambil alih Yerusalem Timur dari Yordania.
Pekan lalu, Duta Besar AS untuk Israel Thomas Nides pindah ke rumah baru di Yerusalem dan kedutaannya telah mengajukan permintaan kepada Kementerian Luar Negeri, untuk mengakui bangunan itu sebagai kediaman resmi utusan tersebut. (T/R7/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza