Jakarta, MINA – Pakar intelijen, Suripto menyatakan, menyikapi peristiwa akhir-akhir ini banyak peristiwa penyerangan terhadap ulama dan simbol-simbol Islam, sangat mungkin pelakunya adalah anak-anak PKI yang ingin balas dendam.
“Saya pada 1971 melihat sendiri di Pulau Buru (Provinsi Maluku) ada banyak anak-anak PKI yang tidak mendapat akses pendidikan yang layak. Mereka tidak jelas nasibnya. Bisa jadi mereka membalas dendam kepada umat Islam dan TNI,” katanya dalam wawancara eksklusif kepada MINA, Kamis (30/9).
Menurutnya, kondisi anak-anak PKI di tempat itu cukup memprihatinkan. Mereka tidak mendapat akses pendidikan. Sementara ayah-ayah mereka yang “dibuang” ke pulau itu, sebagian besar tidak memahami ideologi PKI yang sebenarnya, alias hanya ikut-ikutan saja.
Maka tugas utama pemerintah adalah untuk dapat memberikan pengajaran kepada mereka, anak-anak PKI mengenai nilai-nilai luhur agama dan Pancasila sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar tentang sejarah bangs ini, khususnya terhadap PKI.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Mengenai kemungkinan PKI bangkit kembali, Suripto yang dikenal sebagai tokoh intelijen “tiga zaman” itu mengatakan, secara ideologi rasanya tidak mungkin PKI dan komunisme bangkit kembali.
Mantan staf Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) periode 1967-1970 Itu mengatakan, ideologi komunis sudah tidak punya ruhnya lagi. Tren masyarakat dunia juga bertentangan dengan komunisme karena antusiasme warga dunia untuk belajar agama sangat tinggi.
“Tren dunia saat ini, apalagi di kalangan milenial, mereka tidak menemukan kebahagiaan dengan berfaham atheis. Mereka mencari agama untuk mencari ketenangan dan kebahagiaan hidup,” ungkapnya. (l/p2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas