Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SURVEI : 2,5 JUTA WARGA ISRAEL MEMILIH TINGGALKAN NEGARANYA

Abu Al Ghazi - Ahad, 7 September 2014 - 03:17 WIB

Ahad, 7 September 2014 - 03:17 WIB

1068 Views ㅤ

Bandara Internasional Ben Gurion menjadi pilihan warga yahudi israel untuk meninggalkan negaranya. Foto : Al Qassam
Bandara Internasional Ben Gurion menjadi pilihan warga <a href=

yahudi israel untuk meninggalkan negaranya. Foto : Al Qassam" width="348" height="187" /> Bandara Internasional Ben-Gurion menjadi pilihan warga yahudi Israel untuk meninggalkan negaranya. (Foto : Al-Qassam

Gaza, 11 Dzulqadah 1435/6 september 2014 (MINA) – Media Israel chanel 2 memberitakan, bahwa sekitar 2,5 juta atau 30 persen penduduk Israel memilih meninggalkan negara itu jika mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya saat perang berlangsung.

Ini merupakan hasil survei stasiun televisi  itu pada Juli-Agustus lalu, khususnya pada dua pekan terakhir agresi Israel ke Jalur Gaza.

Hasil survey memperlihatkan, 36 persen warga israel menunjukkan sikap negatifnya terhadap keputusan untuk meninggalkan negara itu, sementara sisanya menunjukkan sikap tak acuh.

Dalam websitenya, Chanel 2 mengutip pernyataan responden yang memutuskan untuk meninggalkan israel menuju ke Munich, Jerman. Alasannya, karena menghadapi tekanan yang begitu besar di Israel seperti tekanan nuklir permanen.

Baca Juga: Protes Perang Gaza, Dua Remaja Israel Tolak Wajib Militer

“Ada tekanan dari berbagai macam seperti, roket-roket, pajak, atau suasana di jalan muupun hutang di bank,” ujar responden.

Chanel 2 juga menyatakan, selama tiga tahun terakhir, banyak warga Israel sendiri berunjuk rasa terhadap situasi sosial yang ada, seperti soal perumahan, rendahnya gaji, generasi setelah lulus dari universitas, dan mereka lebih memilih mendapatkan paspor asing, untuk kemudian pergi menuju ke negara lain.

Salah seorang responden warga Israel memutuskan untuk meninggalkan negaranya dan lebih memilih menjadi pekerja sosial di London.

Menurutnya, biaya hidup di London jauh lebih murah dan bisa lebih cepat melakukan apapun yang tidak bisa dilakukan di Israel. Buktinya, 27 tahun dia di Israel, namun masih saja tergantung dari kiriman pembiayaan yang diterima dari keluarganya.

Baca Juga: Blokir Knesset, Keluarga Sandera Desak Netanyahu Segera Gencatan Senjata dengan Hamas

Apalagi adanya serangan Israel ke Jalur Gaza, justru membuat warga di negara penjajah tersebut, terpaksa harus berlarian masuk ke lubang-lubang persembunyian.

“Roket-roket dari Jalur Gaza, ternyata tidak mampu ditahan oleh senjata penangkal iron dome,” kata responden.

Ketakutan besar semakin melanda negara penjajah tersebut, manakala juru bicara Al-Qassam mengumumkan akan menghujani bandara internasional Ben-Gurion. Seketika itu, media israel mengungkapkan, sekitar 6 juta warga Israel berhamburan masuk ke dalam lubang-lubang persembunyian.

Ini sangat berbeda dengan 1,8 juta warga di Jalur Gaza yang justru keluar dari rumah-rumah mereka untuk melihat roket-roket pejuang Gaza tersebut beterbangan di langit Gaza. (T/K01/P4).

Baca Juga: Tahanan Wanita di Penjara Damoun Israel Alami Perlakuan Tidak Manusiawi

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Dunia Islam
Indonesia
MINA Preneur