Survei: 25 Persen Yahudi AS Setuju Israel Dinyatakan sebagai Negara Apartheid

Yahudi-Ortodok

Washington, MINA –  Jewish Electorate di Serikat mengadakan jajak pendapat  (survei) warga di negara itu terhadap Israel, yang dilakukan setelah serangan terakhir Israel ke Gaza.

Hasilnya adalah 25 persen menyatakan setuju bahwa “Israel adalah negara apartheid”,  38 persen responden mengatakan “perlakuan Israel terhadap Palestina mirip dengan rasisme di AS”, dan 22 persen setuju bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.

Hasil itu berdasarkan wawancara dengan 800 pemilih Yahudi untuk  melacak pandangan mereka yang diumumkan Selasa (13/7). Demikian Middle East Eye, Rabu (14/7).

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa pendapat pemilih Yahudi AS terpecah-belah dalam isu-isu kontroversial di sekitar Israel.

Demikian juga terhadap  dan apa yang dianggap antisemit ketika menyangkut kritik terhadap kebijakan Israel.

Sebanyak 38 persen responden mengatakan “perlakuan Israel terhadap Palestina mirip dengan rasisme di AS”, dan sebanyak 28 persen tidak menganggap pernyataan itu antisemit.

Responden terbagi rata pada 31 persen, pada pertanyaan apakah menuduh Israel melakukan genosida adalah antisemit. Namun, mayoritas kuat dari 67 persen mengatakan menyangkal “hak untuk hidup” Israel adalah antisemit

Mereka menantang narasi bahwa mencela Israel adalah manifestasi dari kefanatikan terhadap orang Yahudi.

Survei tersebut dilakukan di tengah perdebatan yang berkembang tentang makin banyak pidato-pidato yang kontroversial tentang Israel sesudah serangan ke Gaza.

Sebelumnya Human Rights Watch dan B’Tselem,  kelompok hak asasi manusia Israel, menuduh Israel mempraktekkan apartheid terhadap Palestina – sebuah sistem pemerintahan yang memastikan dominasi oleh satu kelompok ras atas yang lain melalui penindasan sistemik.

Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon juga menyatakan akhir bulan lalu bahwa Israel memberlakukan apartheid di Palestina. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.