Berlin, MINA – Sebuah survei mengungkapkan 60 % warga Jerman menentang pengiriman pasokan senjata ke Israel, yang meningkatkan kekhawatiran konflik lebih luas di Timur Tengah.
Sebagian besar warga Jerman menentang dukungan militer tersebut, meskipun pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk melanjutkan pengiriman senjata, menurut jajak pendapat baru yang dirilis Selasa (22/10). Anadolu Agency melaporkan.
Hanya 31 % dari mereka yang disurvei mengatakan Jerman harus mengirim senjata untuk memastikan keamanan Israel, sementara 9 % belum memutuskan.
Jajak pendapat tersebut dilakukan setelah laporan media mengindikasikan bahwa pemerintah koalisi Kanselir Olaf Scholz telah memutuskan untuk melanjutkan pasokan senjata ke Israel.
Baca Juga: Korut Tegaskan Dukungan kepada Rusia dalam Menghadapi Ukraina
Keputusan itu mengikuti jaminan dari Tel Aviv bahwa mereka akan mematuhi hukum internasional saat menggunakan peralatan militer Jerman.
Jerman dilaporkan menghentikan pasokan senjata ke Israel pada bulan Maret, setelah Nikaragua mengajukan kasus terhadap Berlin ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduhnya membantu genosida di Gaza.
Jerman telah lama menjadi sekutu utama Israel, dengan Kanselir Scholz sering menekankan tanggung jawab khusus Jerman atas keamanan Israel karena masa lalunya sebagai Nazi.
Namun, para kritikus berpendapat dukungan Jerman yang tak tergoyahkan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merusak kredibilitas internasionalnya dan semakin mengisolasi Berlin di panggung global.
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata Lagi, Serangan Israel Tewaskan Dua Warga Lebanon
Israel saat ini menghadapi kasus genosida di ICJ atas tindakannya di Gaza, tempat jutaan warga Palestina tetap mengungsi dan menghadapi kekurangan makanan, pasokan medis, serta kebutuhan pokok lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Sandera Minta Gencatan Senjata di Gaza dan Kesepakatan Hezbollah-Israel