Washington, MINA –Delapan dari sepuluh orang Amerika percaya bahwa Muslim menghadapi lebih banyak diskriminasi daripada kelompok lain di AS, menurut sebuah jajak pendapat oleh Pew Research Center.
Sebanyak 82% responden mengatakan, Muslim menghadapi diskriminasi. Anadolu Agency melaporkan.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Sementara 80% dari mereka yang disurvei mengatakan, warga kulit hitam menghadapi beberapa diskriminasi.
Pew merilis, angka-angka tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump pada Senin (15/4) men-tweet video yang menyerang anggota kongres Muslim Ilhan Omar dari Minnesota.
Video itu adalah pidato yang disampaikan oleh Omar di mana dia membahas bagaimana Muslim Amerika kemudian dianggap sebagai warga negara kelas dua setelah serangan teror 11 September 2001.
Ilhan Omar adalah salah satu wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres, bersama dengan Rashida Tlaib dari Michigan, dan telah menghadapi banyak serangan sejak ia mulai menjabat tahun ini.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Anggota kongres Muslim mengatakan, dia telah menghadapi lebih banyak ancaman pembunuhan sejak presiden memposting tweet itu, memicu kritik bahwa Trump memaafkan serangan berbahaya terhadap pejabat terpilih negara itu sendiri.
Survei yang dilakukan sebelum tweet presiden itu juga menunjukkan, 92% persen dari Partai Demokrat mengatakan ada diskriminasi terhadap Muslim di Amerika.
Sementara responden Partai Republik mengatakan 69% menyebut ada diskriminasi.
Survei dilakukan antara 20 dan 25 Maret dan mensurvei 1.503 orang dewasa. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Mi’raj News Agency (MINA)