New York, MINA – Menurut survey terbaru, sekitar 80% warga Israel mendukung kesepakatan yang dinegosiasikan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dan mengamankan pembebasan sandera, The Wall Street Journal melaporkan, Senin (1/9).
Survei itu diperkuat dengan adanya petisi yang ditandatangani oleh ribuan mantan tentara dan prajurit cadangan yang menuntut penghentian segera perang di Jalur Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, sentimen para prajurit cadangan telah berubah drastis. Sebagaimana dilaporkan oleh The Wall Street Journal, panggilan militer yang berulang dan operasi militer yang berkepanjangan telah mengikis moral di seluruh jajaran pasukan Israel.
Seorang prajurit cadangan, seorang sersan mayor di Divisi Komando ke-98 dengan lebih dari 400 hari penugasan di Gaza dan Lebanon, mengatakan kepada media tersebut: “Orang-orang mati sia-sia, dan Netanyahu memperpanjang perang demi kelangsungan hidup politiknya sendiri.”
Baca Juga: Heboh Militer Israel Cari Tenaga Medis dan Sniper Lewat Grup WhatsApp
Itu tentara yang sama, yang baru-baru ini dipanggil kembali untuk menduduki Kota Gaza, setelah sebelumnya berpartisipasi dalam invasi Khan Younis. Ia mengakui bahwa taktik gerilya Hamas membuat pemberantasan total menjadi mustahil.
Pasukan pendudukan sangat bergantung pada pasukan cadangan untuk memperkuat pasukan tetap mereka yang jumlahnya kecil. Ketidakpuasan semakin diperparah oleh usulan pengecualian bagi penduduk ultra-Ortodoks, yang memicu kebencian di antara mereka yang berulang kali dikerahkan ke medan perang.
Perang yang sedang berlangsung telah menimbulkan kerusakan psikologis dan sosial yang mendalam pada struktur militer penjajah. Menurut The Wall Street Journal, keluarga-keluarga prajurit cadangan sedang terdesak ke tepi jurang.
Dalit Kislev Spektor, istri seorang perwira cadangan, mengungkapkan bagaimana suaminya pulang ke rumah dalam keadaan trauma, setelah mengenali seorang rekan prajurit yang telah bunuh diri.
Baca Juga: MER-C Salurkan Paket Bantuan Pangan untuk Staf RS Al-Shifa di Gaza City
“Saya bilang padanya, ‘Perang ini politis karena tidak ada di antara kita yang percaya pada kepemimpinan kita. Kalau terserah saya, saya akan memintamu untuk tidak pergi.’,” katanya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ini 4 Permintaan Tokoh Palestina kepada Pemerintah Indonesia