Washington, 27 Shafar 1435/30 Desember 2013 (MINA) – Sebuah lembaga survei internasional ORC/CNN menyatakan lebih dari 82 persen rakyat Amerika menentang keputusan negaranya menyerang Afghanistan.
Survei dirilis Senin (30/12) menunjukkan dukungan rakyat Amerika untuk perang di Afghanistan hanya 17 persen. Data ini menurun dari hasil survei Desember 2008 lalu, (52 persen mendukung perang Afghanistan).
Data lain menyatakan, mayoritas rakyat Amerika ingin melihat pasukan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Afghanistan sebelum batas waktu penarikan, Desember 2014 mendatang, Press TV melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Data tersebut menunjukkan pemerintah AS semakin tidak dipercaya rakyatnya karena mempertahankan pasukannnya di Afghanistan hingga Desember 2014,” kata Direktur Polling CNN, Keating Holland.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Namun, intelijen AS menilai, kebangkitan militan Taliban akan semakin meningkat dan keuntungan bagi mereka jika AS meninggalkan negara itu. “Taliban akan menguasai Afghanistan pada pemilu 2017 nanti,” kata intelejen AS.
Sampai Desember 2013 ini, sebanyak 2.300 tentara Amerika tewas di Afghanistan sejak AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan 2001 lalu.
Perang Afganistan dimulai pada Oktober 2001. Setelah serangan WTC 11 September, Amerika Serikat memulai kampanye Perang Melawan Terorisme mereka di Afganistan, dengan tujuan menggulingkan kekuasaan Taliban, yang dituduh melindungi al-Qaeda, serta untuk menangkap Osama bin Laden.
Aliansi Utara Afganistan menyediakan mayoritas pasukan, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO antara lain Britania Raya, Perancis, Belanda, dan Australia. Nama kode yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk konflik ini adalah Operasi Kebebasan Abadi (Operation Enduring Freedom).
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Afganistan adalah sebuah negara di Asia Tengah. Negara itu kadang-kadang digolongkan sebagai bagian dari Asia Selatan atau Timur Tengah karena kedekatannya dengan Iran. Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan di utara, dan Republik Rakyat Cina di ujung timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban pada 2001 dan Loya jirga (sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan. (T/P04/P02).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Baca Juga: Mayoritas Anak Muda dan Wanita AS Kecam Serangan Israel di Gaza