Tel Aviv, MINA- Sebuah jajak pendapat baru yang diterbitkan pada hari Kamis (22/5) di Haaretz, menunjukkan bahwa 82% warga Yahudi Israel mendukung gagasan untuk mengusir penduduk asli Palestina dari wilayah tersebut.
Survei tersebut mengungkap dukungan yang mengkhawatirkan di kalangan Yahudi Israel terhadap pembersihan etnis di Gaza. Demikian dikutip dari Quds News.
Survei tersebut dilakukan pada bulan Maret oleh salah satu peneliti yang mewakili Universitas Negeri Pennsylvania, dengan mensurvei 1.005 responden Yahudi di seluruh Israel.
Ketika ditanya apakah tentara Israel harus bertindak seperti orang Israel dalam Alkitab di bawah pimpinan Yosua di Yerikho, membunuh semua penduduk kota yang ditaklukkan, 47% setuju.
Baca Juga: Israel Tarik Seluruh Tim Negosiasi Gencatan Senjata dari Doha
Lebih dari 65% responden percaya pada inkarnasi modern dari Amalek, musuh Yahudi dalam Alkitab. Dari jumlah tersebut, 93% percaya perintah Alkitab untuk “menghapus Amalek” masih berlaku hingga saat ini.
Dukungan untuk pengusiran paksa telah meningkat. 82% mendukung pengusiran semua warga Palestina dari Gaza. Lebih dari setengahnya, 56%, juga mendukung pengusiran penduduk asli Palestina yang merupakan warga negara Israel. Pada tahun 2003, dukungan untuk pandangan ini lebih rendah, masing-masing sebesar 45% dan 31%.
Orang Israel sekuler juga mendukung tindakan radikal. Di antara mereka, 69% mendukung pengusiran penduduk Gaza, dan 31% mendukung peniruan penghancuran Yerikho seperti yang disebutkan dalam Alkitab.
Tren ini paling kuat di kalangan generasi muda. Di antara orang Israel Yahudi yang berusia di bawah 40 tahun, 66% mendukung pengusiran warga asli Palestina, dan 58% mendukung pengulangan penaklukan Yerikho. Hanya 9% pria di bawah 40 tahun—mereka yang paling mungkin bertugas di ketentaraan, menolak semua gagasan pengusiran atau genosida.
Baca Juga: UNESCO Desak Israel Hentikan Aktivitas Membahayakan di Situs Arkeologi Kuno Sebastia
Analis memperingatkan bahwa akar dari keyakinan ini lebih dalam. Zionisme adalah gerakan kolonial, pemukim, yang berusaha menggusur penduduk asli.
Proyek-proyek semacam itu sering kali menghadapi perlawanan keras dari penduduk asli, yang berujung pada seruan agar proyek-proyek itu dihapuskan. Oleh karena itu, setiap pemukiman kolonial berpotensi melakukan pembersihan etnis dan genosida, seperti yang terlihat di Amerika Utara pada abad ke-17 hingga ke-19 atau Namibia pada awal abad ke-20. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jaksa ICC Desak Hakim Tolak Permintaan Israel Cabut Surat Penangkapan Netanyahu