Yerusalem, Palestina, MINA – Sebuah jajak pendapat baru Palestina menemukan penolakan yang luar biasa terhadap pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Alquds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Jajak pendapat tersebut mendapati 91% responden menganggap deklarasi Trump pekan lalu merupakan ancaman bagi kepentingan Palestina, Times of Israel melaporkan, Selasa (12/12).
Hampir setengah, atau 45%, percaya Palestina harus memutuskan semua kontak atau hubungan dengan AS, mengajukan pengaduan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan melancarkan pemberontakan bersenjata.
Ketika Trump mengatakan deklarasi yang ia lakukan tidak memprakirakan pembicaraan masa depan mengenai status Yerusalem, 72% responden mengatakan mereka yakin pemerintahan Trump tidak akan mengajukan rencana perdamaian apapun. Jajak pendapat juga menemukan ketidakpercayaan yang meluas pada sekutu Palestina dari dunia Arab.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan oleh Palestinian Center for Policy and Survey Research, sebuah lembaga yang dihormati, mewawancarai1.270 orang dewasa dan memiliki margin kesalahan 3 poin persentase.
Dalam sebuah pidato pada Rabu pakan lalu dari Gedung Putih, Trump menentang peringatan di seluruh dunia dengan mendeklarasikan pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Hamas, kelompok perlawanan yang menguasai Jalur Gaza, dalam tanggapan mereka menyerukan intifadah baru melawan Israel dan mendesak warga Palestina untuk menghadapi tentara dan pemukim.
Faksi Fatah, organisasi pimpinan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, juga bergabung dalam sebuah seruan untuk melancarkan aksi ‘Hari Kemarahan’. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Miraj News Agency (MINA)