Washington, MINA – Ketakutan terhadap Amerika Serikat terus meningkat di banyak negara, menurut sebuah survei global berbasis di Washington, yang dirilis pada 1 Agustus,
Pusat Penelitian Pew mensurvei 41.953 orang di 38 negara selama sekitar 11 pekan untuk menemukan apa yang dilihat sebagai ancaman utama di seluruh dunia, MINA melaporkan dari sumber Hurriyet Daily.
“Secara global, rata-rata sekitar sepertiga responden menyebut kekuatan dan pengaruh AS, Rusia atau China sebagai ancaman utama. Pengaruh AS adalah perhatian utama di Turki,” tulis survei itu.
Survei yang dilakukan antara 16 Februari sampai 8 Mei menyatakan, sekitar 72 persen orang Turki melihat AS sebagai ancaman terhadap keamanan negara tersebut.
“Di Turki, setahun setelah kudeta gagal, AS dianggap sebagai ancaman keamanan yang lebih besar daripada Rusia atau China,” Jacob Poushter dan Dorothy Manevich, rekan penulis laporan tersebut, menanggapi survei tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Ini dilihat dari angka yang naik 28 poin persentase sejak 2013, ketika hanya 44 persen yang menyebut AS sebagai ancaman utama. Sekarang naik menjadi 64 persen menyebutnya sebagai ancaman besar.
Sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS survei tersebut menemukan bahwa pandangan yang menguntungkan AS telah sangat merosot.
Banyak negara sekarang menyebut AS sebagai ancaman, dan dalam beberapa kasus seperti Kanada dan Turki, Amerika lebih memprihatinkan daripada Rusia atau China, kaya survei tersebut.
Namun terorisme dan pemanasan global tetap dipandang sebagai ancaman utama secara keseluruhan.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
“Orang-orang di seluruh dunia mengidentifikasi ISIS dan perubahan iklim sebagai ancaman utama terhadap keamanan nasional,” Poushter dan Manevich menyatakan.
Namun, penulis laporan tersebut mengatakan, karena masalah keamanan yang meningkat, ISIS tidak dipertanyakan lagi di Turki.
“ISIS dinyatakan sebagai ancaman utama di 18 negara yang disurvei, kebanyakan terkonsentrasi di Eropa, Timur Tengah, Asia dan Amerika Serikat,” tulis mereka.
Perubahan iklim global merupakan ancaman tertinggi kedua yang disebut di 13 negara. Itu adalah ketakutan utama di Kanada, yaitu 60 persen, sementara di Turki jumlahnya 53 persen.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Secara keseluruhan, mereka yang disurvei diminta untuk memberi peringkat delapan ancaman, terdiri dari: ISIS, perubahan iklim, serangan balik dari negara lain, kondisi ekonomi global, banyaknya jumlah pengungsi, kekuatan dan pengaruh AS, kekuatan dan pengaruh Rusia, serta kekuatan dan pengaruh China. (T/RS2/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel