Washington, 22 Muharam 1435/26 November 2013 ( MINA ) – Sebuah survei CNN pada Senin (25/11) merilis hasil poling yang menyatakan mayoritas orang Amerika Serikat (AS) sekarang tidak percaya lagi pada Presiden Barrack Obama.
Dari hasil survei itu, 53 persen responden menyatakan Obama bukanlah pemimpin yang jujur dan dapat dipercaya. Angka ini meningkat 12 persen dari hasil survei pada Juni lalu. Media American thinker melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
“Banyak masalah yang dikeluhkan rakyat Amerika terkait kebijakan pemerintah Obama. Mayoritas responden mengeluhkan buruknya penanganan program Obamacare,” kata Keating Holland, direktur Polling CNN.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Pemerintah AS selama dipimpin Barack Obama menerapkan sejumlah kebijakan kontroversial, di antaranya soal operasi drone (pesawat tanpa awak) di dalam negeri. Praktik tersebut sangat ditentang senat AS khususnya dari Partai Republik.
Kebijakan penggunaan drone di tanah air tersebut dilakukan Obama lantaran ada bukti bahwa sejumlah sel teroris diluar negeri yang terkait dengan AlQaeda, Taliban dan kelompok teroris lainnya, ternyata dibangun di Amerika oleh sejumlah warga AS simpatisan kelompok tersebut.
Seperti dilaporkan washingtontimes, beberapa diantara mereka sudah ditangkap dan didakwa melakukan kegiatan terorisme, diantaranya warga AS keturunan Afganistan Sohiel Omar Kabir, warga AS keturunan Irak Nadil Malik Hasan, dan warga AS yang pindah agama ke Islam, John Lindh.
Obama menyebut penggunaan drone sebagai suatu hal yang legal secara hukum, efektif dan alat yang diperlukan dalam perkembangan kebijakan kontraterorisme AS.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
“Amerika berada di persimpangan. Kita harus menentukan sifat dan lingkup perjuangan. Ancaman terhadap fasilitas diplomatik harus ditangani serta Pusat berkembangnya ekstrimis,” kata Obama.
Persoalan lain yang menyebabkan rakyat tidak percaya lagi dengan Obama dalah janjinya yanga akan menutup penjara Guantanamo yang sampai sekarang belum terealisasi. Saat pidato kampanye 2008 lalu, Obama berjanji akan menutup penjara militer di Teluk Guantanamo yang telah memenjara banyak muslim tanpa pengadilan.
Obama mengatakan AS berkomitmen untuk menangkap tersangka teroris dan akan menuntut mereka, tetapi belakangan ini ia menyebut Guantanamo adalah pengecualian.
Beberapa kebijakan kontroversial lain yang dibuat Obama seperti melegalkan pernikahan sesama jenis dibeberapa negara bagian, dan juga kebijakan untuk mengijinkan dilakukannya aborsi. Meskipun Amerika merupakan negara yang menjunjung tinggi liberalism, namun kebijakan melegalkan pernikahan sesama jenis tetap saja tidak wajar.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pernikahan sesama jenis baik antar laki-laki maupun sesama perempuan merupakan perilaku menyimpang dari moral dan apabila dibiarkan terus menerus serta banyak pasangan memutuskan untuk menikah sesama jenis maka otomatis angka kelahiran akan menurun karena tak mungkin terjadi reproduksi antara sesama jenis.
Kebijakan aborsi yang dilegalkan, selain akan menimbulkan kontroversi, secara tidak langsung juga melegalkan free sex. Amerika adalah negara bebas dan menjunjung HAM, namun undang-undangnya tetap mengedepankan moral. (T/P04/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan