Survei: Sebagian Besar Pemuda Israel Benci Warga Palestina di Israel

Tel Aviv, MINA – Sebuah jajak pendapat oleh Hebrew University’s aChord Center mengungkapkan, hampir setengah dari kaum muda ultra-Ortodoks dan nasionalis religius telah menyatakan kebencian terhadap dan mendukung pencabutan kewarganegaraan Israel mereka, Haaretz melaporkan.

Sekitar 1.100 responden berusia 16 hingga 18 tahun ikut serta dalam jajak pendapat itu.

Dikutip dari MEMO, Selasa (23/2), berdasarkan jajak pendapat itu 49 persen dari semua remaja religius Israel dan 23 persen rekan sekuler mereka, ingin melucuti warga negara Palestina di Israel, yang merupakan seperlima dari populasi negara mereka.

Kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem menggambarkan bagaimana statistik semacam ini diterjemahkan ke dalam serangan terhadap orang-orang Palestina oleh .

Kantor berita Wafa, sebelumnya melaporkan bahwa seorang wanita Palestina meninggal karena serangan jantung Rabu lalu ketika pemukim Israel masuk ke rumahnya di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut pengawas permukiman Peace Now, ada 132 permukiman dan 113 pos terdepan permukiman di wilayah pendudukan. Semua permukiman Israel itu adalah ilegal menurut hukum internasional. Pos terdepan bahkan ilegal menurut hukum Israel.

Peace Now juga mengungkapkan, lebih dari 413.000 pemukim sekarang tinggal di pemukiman ilegal.

“Memindahkan warga negara ke wilayah yang diduduki oleh perang merupakan kejahatan perang menurut hukum internasional,” demikian dinyatakan. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.