Sutradara Jepang Buat Film Berbahasa Rohingya Pertama

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Arakan, MINA – Seorang sutradara Jepang bernama Aki Fujimoto memproduksi film berbahasa Rohingya pertama, berjudul “Lost Land”, yang mengisahkan minoritas Rohingya yang teraniaya.

Kolaborasi Jepang-Prancis-Malaysia-Jerman ini merupakan film berbahasa Rohingya pertama yang diperankan sepenuhnya oleh warga Rohingya.

Dilansir dari Arakan News Agency (ANA), Screen Daily, pada Selasa (19/8), melaporkan bahwa film tersebut meraih penjualan global dengan agen penjualan yang berbasis di Tiongkok, Rediance, menjelang pemutaran perdananya di Venesia pada sesi kompetisi Horizons Venesia.

Kisah ini menceritakan seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan kakak perempuannya yang berusia sembilan tahun, yang meninggalkan kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dalam perjalanan berbahaya untuk mencapai Malaysia, dengan harapan dapat bersatu kembali dengan keluarganya yang tercerai-berai. Mereka menghabiskan hari-hari yang tak berujung di kapal penyelundup yang penuh sesak, hingga sebuah insiden membuat mereka tersesat di Thailand.

Lebih dari 200 orang Rohingya berpartisipasi dalam film ini, termasuk saudara kandung yang masih muda yang memainkan peran utama. Tidak ada satu pun dari mereka yang merupakan aktor terlatih.

“Saya sering mendengar tentang penganiayaan berulang yang dialami orang-orang Rohingya. Sulit dipercaya bahwa kekejaman seperti itu masih ada di dunia saat ini,” ujar sutradara film tersebut.

“Di Myanmar, berbicara terbuka tentang Rohingya dianggap tabu, jadi saya tetap diam karena takut akan konsekuensi profesional saya. Keheningan itu menjadi beban dan membawa saya ke film ini, Lost Land,” tambahnya.

“Yang membuat film ini luar biasa adalah para pemain Rohingya menceritakan kisah mereka sendiri, kisah yang sebagian besar telah mereka alami secara pribadi, yang tetap menjadi kenyataan bagi masyarakat kami,” kata salah satu produser, Sujauddin Karimuddin.

Sutradara kelahiran Osaka, Fujimoto, dikenal karena sinema sosialnya dan telah menggarap film-film di Asia Tenggara, khususnya di Myanmar, selama 12 tahun. []

Mi’raj News Agency (MINA)