Singapura, MINA – Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan, Bangladesh bertanggung jawab atas dimulainya proses repatriasi Muslim Rohingya yang telah melarikan diri dari kekerasan yang disponsori negara di Myanmar.
Pengungsi Rohingya sedang menunggu jaminan keselamatan untuk bisa kembali ke tanah kelahirannya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, sebab risiko “kekerasan antarkomunal” tetap tinggi jika minoritas Muslim kembali.
Suu Kyi mengatakan dalam sebuah pidatonya di Singapura pada Selasa (21/8) bahwa ruang telah dipetakan untuk pemukiman kembali bagi pengungsi Muslim yang melarikan diri ke Bangladesh. Dia menolak menyebutkan nama “Rohingya”, Demikian Press TV melaporkan.
Ribuan Muslim Rohingya tewas, terluka, ditangkap secara sewenang-wenang, atau diperkosa oleh tentara Myanmar dan kelompok Buddha, terutama antara November 2016 hingga Agustus 2017.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Militer Myanmar telah membumihanguskan desa-desa Rohingya, membangun struktur perumahan baru dan memindahkan warga Buddha dari tempat lain di negara itu untuk mengisi daerah Rohingya yang ditinggal kosong. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina