Swedia, 9 Dzul hijjah 1435/3 Oktober 2014 (MINA) – Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka, sehingga menjadi negara Uni Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina.
Stevan Lofven menyatakan ikhwal ini dalam pidato pertamanya sebagai Perdana Menteri Jumat (3/10) setelah partainya memenangkan pemilu bulan September lalu, menyingkirkan Partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa. Rusia Today melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia mengatakan akan mengadakan perubahan-perubahan mendasar dalam politik luar negeri dari yang sebelumnya dilakukan pemerintahan pimpinan Partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa,.
“Konflik antara Israel hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara dan dinegosiasikan sesuai dengan hukum internasional,” ujar Lofven.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Solusi dua negara saling membutuhkan pengakuan dan kemauan untuk damai, karena itu kami akan mengakui negara Palestina,” kata Lofven yang adalah juga pemimpin Partai Demokrat Sosial Swedia.
Beberapa negara Eropa seperti Polandia, Rumania dan Slovakia telah mengakui negara Palestina, namun melakukannya sebelum memasuki blok 28 anggota PBB.
Pada bulan November 2012, sebanyak 138 negara mendukung Palestina menjadi negara pemantau non anggota PBB, sedangkan 41 lainnya tidak memberikan suara.
Berdirinya negara Palestina yang merdeka mendapat tantangan terutama dari Israel dan sekutu utamanya Amerika Serikat.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Swedia memiliki pemerintah baru setelah dalam pemilu bulan September lalu, partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa, dikalahkan oleh partai Demokrat Sosial pimpinan Lofven.
Lofven mengumumkan kabinet barunya, antara lain dengan juru bicara Partai Hijau Asa Romson sebagai Wakil PM dan sejawat separtai Lofven di Demokrat Sosial, Margot Wallstrom sebagai Menteri Luar Negeri. (T/P007/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza