Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SWEDIA AKUI PALESTINA SEBAGAI NEGARA MERDEKA

Septia Eka Putri - Sabtu, 4 Oktober 2014 - 00:38 WIB

Sabtu, 4 Oktober 2014 - 00:38 WIB

766 Views ㅤ

Foto : Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven. (Reuters / Laudio Bresciani)/Mirajnews.com
Foto : Perdana Menteri <a href=

Swedia Stefan Lofven. (Reuters / Laudio Bresciani)/Mirajnews.com" width="300" height="168" /> Foto : Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven. (Reuters / Laudio Bresciani)/Mirajnews.com

Swedia, 9 Dzul hijjah 1435/3 Oktober 2014 (MINA) –  Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka, sehingga menjadi negara  Uni Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina.

Stevan Lofven menyatakan ikhwal ini dalam pidato pertamanya sebagai Perdana Menteri  Jumat (3/10) setelah partainya memenangkan pemilu bulan September lalu, menyingkirkan Partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa. Rusia Today melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ia mengatakan akan mengadakan perubahan-perubahan mendasar dalam politik luar negeri dari yang sebelumnya dilakukan pemerintahan pimpinan Partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa,.

“Konflik antara Israel hanya dapat diselesaikan dengan solusi dua negara dan dinegosiasikan sesuai dengan hukum internasional,” ujar Lofven.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Solusi dua negara saling membutuhkan pengakuan dan kemauan untuk damai, karena itu kami akan mengakui negara Palestina,” kata Lofven yang adalah juga pemimpin Partai Demokrat Sosial Swedia.

Beberapa negara Eropa seperti Polandia, Rumania dan Slovakia telah mengakui negara Palestina, namun melakukannya sebelum memasuki blok 28 anggota PBB.

Pada bulan November 2012, sebanyak 138 negara mendukung Palestina menjadi negara pemantau non anggota PBB, sedangkan 41 lainnya tidak memberikan suara.

Berdirinya negara Palestina yang merdeka mendapat tantangan terutama dari Israel dan sekutu utamanya Amerika Serikat.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Swedia memiliki pemerintah baru setelah dalam pemilu bulan September lalu,  partai Konservatif yang sudah delapan tahun berkuasa, dikalahkan oleh partai Demokrat Sosial  pimpinan Lofven.

Lofven mengumumkan kabinet barunya, antara lain dengan juru bicara Partai Hijau Asa Romson sebagai Wakil PM dan sejawat separtai Lofven di Demokrat Sosial, Margot Wallstrom sebagai Menteri Luar Negeri. (T/P007/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda