Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaikh Ali Al-Qaradaghi: Membela Gaza Hari Ini Adalah Menjaga Masa Depan Umat

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

0 Views

Presiden Kesatuan Ulama Muslimin Sedunia (IUMS), Syaikh Dr. Ali Al-Qaradaghi.(Foto: IST)

Doha, MINA – Presiden Kesatuan Ulama Muslimin Sedunia (IUMS), Syaikh Dr. Ali Al-Qaradaghi, memperingatkan dunia Islam dan komunitas internasional bahwa membela rakyat Gaza saat ini merupakan bagian dari menjaga keamanan dan masa depan umat manusia.

Dalam pernyataannya, Qaradaghi menegaskan, tragedi kemanusiaan di Gaza bukan hanya ancaman lokal, melainkan peringatan global. “Membela Gaza hari ini sama dengan menjaga diri kalian esok hari dari agresor yang bisa menyasar ibu kota atau negeri kalian. Pemandangan mengerikan itu semakin dekat, maka bersiaplah sebelum semuanya menjadi bahan bakar api,” ujarnya dilaporkan Al-Aqsa TV, Kamis (11/9).

Pernyataan itu datang di tengah laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza yang mencatat 41 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan udara Israel. Dari jumlah tersebut, 12 orang tewas saat menunggu bantuan kemanusiaan, sementara 30 lainnya luka-luka.

Selain korban serangan langsung, Gaza juga menghadapi krisis kelaparan. Dalam sehari terakhir, lima warga meninggal akibat malnutrisi, termasuk seorang anak. Dengan demikian, jumlah korban tewas karena kelaparan sejak awal agresi kini mencapai 404 orang, di antaranya 141 anak-anak.

Baca Juga: UNRWA: Gaza Hidup Tanpa Dasar-Dasar Martabat Manusia

Secara keseluruhan, sejak agresi Israel dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 64.600 warga Palestina syahid, dengan sekitar 163.500 orang luka-luka, menurut data resmi yang dirilis pemerintah Gaza dan dikonfirmasi sejumlah lembaga internasional.

Syaikh Qaradaghi menekankan, solidaritas terhadap Gaza bukan semata isu politik, melainkan panggilan kemanusiaan dan agama. Ia menyerukan kepada negara-negara Muslim, organisasi internasional, dan masyarakat global untuk segera bertindak menghentikan agresi Israel dan mencegah bencana lebih luas.

“Diam berarti membiarkan tirani terus meluas. Saat Gaza hancur, itu pertanda ancaman yang sama bisa menghampiri negeri-negeri lain,” tegasnya.

Krisis di Gaza kini memasuki fase kritis, dengan kombinasi serangan militer intensif, kelaparan massal, serta runtuhnya layanan kesehatan. Para pengamat menilai, tanpa tekanan global yang nyata, jumlah korban akan terus meningkat dan memperburuk ketidakstabilan kawasan maupun dunia.[]

Baca Juga: Tentara Israel Bunuh Diri Jelang Pernikahan, Krisis Kian Mengkhawatirkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda