Syaikh Mahmoud Al-Khatib: Tujuan Utama Yahudi Hancurkan Al-Aqsha

Pasukan khusus Zionis Israel menyerang Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, Palestina, 28 September 2015.(Foto Eksklusif: Al-Aqsa Foundation)
Pasukan khusus Zionis Israel menyerang Masjid , Kota Al-Quds, , 28 September 2015.(Foto Eksklusif: Al-Aqsa Foundation)

Jakarta, 7 Jumadil Akhir 1437/ 16 Maret 2016 (MINA) – Seorang Ulama dari Palestina yang juga selaku Kepala Divisi Luar Negeri Al-Quds Institution Yaman, Syaikh Mahmoud Al-Khatib Al-Filisthiniy memaparkan alasan utama kaum  menjajah bumi Palestina.

Menurutnya, tujuan utama Yahudi di bawah entitas Zionsi Israel ingin menguasai tanah suci milik kaum Muslim yang ada di Palestina dengan berbagai macam cara, dari sejak zaman kenabian hingga saat ini.

“Tujuan utama mereka adalah menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan Kota Al-Quds. Setelah itu tercapai, kaum Yahudi (Israel) ingin mendirikan Sinagog,” kata Syaikh Mahmmoud dalam Tabligh Akbar dengan tema “Palestina Saudara Kita, Kita Saudara Palestina” di Masjid Darul Ilmi, Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (16/3).

Untuk memuluskan tujuan tersebut, lanjut Syaikh Mahmoud, Israel berupaya melakukan berbagai tindakan dan upaya untuk mematikan semangat para pemuda Palestina dengan meneror dan membunuh mereka.

Bahkan dalam melancarkan yahudisasi total Kota Al-Quds dan wilayah Palestina dengan memutuskan penerus atau keturunan pribumi Palestina. Hingga memecah belah Rakyat Palestina dengan memisahkan antara gerakan terkemuka Fatah dan Hamas.

Salah satu upaya yahudisasi di Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, dia menjelaskan, para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi sering melakukan ritual provokatif di bagian barat Masjid Al-Aqsha, Tembok Al-Buraq, tempat ditambatkannya kendaraan Rasulullah Al-Buraq saat peristiwa Isra Mi’raj.

Kelompok ekstrimis Yahudi mengklaim tempat tersebut dengan menyebutnya sebagai tembok ratapan yang mereka yakini sebagai bagian dari dua Sinagog Yahudi  terbesar yang dihancurkan oleh Kaisar Titus.

“Padahal tidak ada lagi bebatuan yang tersusun di sana berdasarkan perkataan Nabi Isa bin Maryam,” ujar Syaikh Mahmoud.

Dia menjelaskan, klaim tembok ratapan itu agar dunia melihat bahwa kaum Yahudi Israel mempunyai sebuah tempat ibadah di atas tanah suci milik kaum Muslim.

“Memang benar Israel membuat tempat ibadah di Palestina untuk menipulasi dunia bahwa tanah suci di Palestina milik Yahudi, padahal itu tidak benar,” tegas Mahmoud.

Dia juga menjelaskan, hingga kini entitas Zionis Israel melarang kaum Muslim memasuki Masjid Al-Aqsha.

Tidak sampai di situ, Israel juga terus menggali terowongan di bawah Al-Aqsha yang diperkuat rangkaian baja dan berbagai fasilitas pendukung, termasuk penerangan dan AC dengan dalih mencari bekas-bekas sinagog kuno mereka.

Proyek terowongan itu dimulai dari Daerah Silwan, selatan Masjid Al-Aqsa hingga ke bagian utara situs tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia itu.

Pada tahun ini, Israel juga menggali terowongan di seberang Gerbang Barat al-Aqsha. Kini galian tersebut makin dalam hampir tembus ke bawah bagian tengah Masjid Al-Aqsha.

Selain Masjid Al-Aqsha, Israel juga merampas situs suci umat Islam di selatan Tepi Barat, Masjid Ibrahimi.

Pada bulan lalu, pasukan pendudukan Israel menutup pintu Beit Einoon bagi penduduk Palestina di utara Kota Al-Khalil Hebron, selatan Palestina guna mengamankan para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dalam melaksanakan ritual Talmud di daerah tersebut.

“Kini, Masjid Ibrahim di Kota Al-Khalil dengan luas seperlimanya milik kaum Muslim dan selebihnya dikuasai Yahudi, dijadikan tempat ibadahnya,” tambahnya.(L/hna/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.