Syaikh Najeh Peringatkan Penyerbuan Al-Aqsa Oleh Organisasi Kuil

Al-Quds, MINA – Wakil Direktur Jenderal Departemen Wakaf al-Quds Syaikh Najeh Bakirat memperingatkan seruan “Perhimpunan Organisasi Kuil” yang hendak mengintensifkan penyerbuan ke Masjid al-Aqsa, bertepatan dengan hari-hari besar Yahudi.

“Kami menyerukan kepada umat Islam   untuk melakukan perjalanan ke Masjid al-Aqsa untuk melindunginya. Langkah para pemukim ekstremis ini adalah seruan memicu perang agama yang telah melanggar garis merah,” kata Syaikh Najeh demikian Palinfo melaporkan, Senin (6/9).

Ia menegaskan bahwa Masjid al-Aqsa membutuhkan kesiagaan, atas serbuan para pemukim Yahudi ke halaman masjid. Dia menyerukan rakyat Palestina untuk melakukan perjalanan ke sana.

“Masjid al-Aqsa adalah milik semua umat Islam dan Arab. orang Arab dan kaum Muslim untuk menghentikan aksi pendudukan Israel di Palestina, meminta pertanggungjawaban atas serangannya terhadap al-Aqsa,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, “Silahkan orang-orang Yahudi merayakan hari besar mereka di luar masjid kami. Jangan jadikan masjid kami sebagai tempat untuk ritual, pemilihan, dan suara mereka. Karena al-Aqsa tidak dapat dibagi dua. Al-Aqsha adalah hak murni bagi umat Islam saja.”

“Semua provokasi dan intimidasi yang dilakukan pendudukan Israel dengan melakukan kekerasan di Al-Aqsa tidak mengubah apa pun tentang hal tersebut,” imbuhnya.

Ia menambahkan, Israel mengeksploitasi hari besar Yahudi meningkatkan penyerbu Yahudi ke masjid, memasukkan tokoh baru ke Masjid al-Aqsa, dan memindahkan simbol-simbol Taurat ke dalamnya.

“Mereka menggunakan hari besar untuk meningkatkan jumlah pemukim Yahudi yang melakukan penyerbuan ke dalam masjid, dengan pemilihan tokoh baru di tingkat pemerintah, organisasi dan anggota Knesset, selain memindahkan simbol-simbol Taurat, termasuk meniup terompet,” katanya.

Syaikh Najeh menekankan, bahwa para pemukim pendatang Yahudi tidak mungkin bertahan terus melakukan penyerbuan ke area al-Aqsa, jika bukan karena keterlibatan polisi pendudukan Israel.

“Israel bertanggung jawab atas pelanggaran yang terjadi di Masjid al-Aqsa, terutama apa yang disiarkan oleh pasukan polisi Israel baru-baru ini, membawa ekstremisme,” imbuhnya.

“Israel Polisi mendorong para ekstremis ini, maka tidak ada lagi keamanan atas keberadaan mereka di halaman Masjid al-Aqsa di gerbangnya, karena mereka telah menjadi mitra dalam membawa ide-ide yang sama yang diserukan oleh para ekstremis tersebut,” lanjutnya. (T/R4/RS2) 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.