Syaikh Palestina Beberkan Upaya Muslimin Bebaskan Al-Aqsha

Jakarta, 13 Ramadhan1437/18 Juni, 2016 (MINA) – Mahana yang berasal dari mengatakan, Masjid Al-Aqsha bukanlah semata hanya milik rakyat Palestina saja, tetapi milik seluruh umat Islam di seluruh dunia termasuk Indonesia.

“Jadi untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di Al-Quds dan Palestina adalah tanggung jawab kita semua,” ujar Syaikh Ibrahim saat mengisi kajian di Masjid Rabbani Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu, (18/6).

Menurut Syaikh Ibrahim untuk membebaskan Al-Aqsha dan mengambil kembali hak-hak kaum Muslimin di Palestina harus kembali kepada metode yang ditunjukkan Allah (Al-Quran dan Hadits) dan juga dengan tindakan nyata.

“Jika kita ingin mendapat kekuatan maka bergantung hanya kepada Allah,” ujarnya.

Ia menambahkan selain itu juga kita harus menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak juga memberikan pengetahuan terkait dengan masalah-masalah yang terjadi di Masjid Al-Aqsha dan Palestina sehingga anak-anak tertanam cinta serta berkeinginan untuk merebut kembali hak-hak Muslimin yang dirampas.

Tindakan nyata untuk membantu dan membebaskan Al-Aqsha, lanjut Syaikh Ibrahim, antara lain dengan menyebarkan informasi-informasi yang benar seputar Palestina melalui sosial media. Dengan itu masyarakat tahu apa yang terjadi sehingga tergugah hatinya untuk ikut membantu.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika kamu seorang pedagang maka hasil keuntungan yang didapat bisa digunakan untuk mendonasikan hartanya kepada rakyat Palestina, atau guru, bisa mengajarkan atau memberi tahu terkait Palestina.

“Untuk membantu masalah yang terjadi di Palestina, hendaknya setiap profesi bisa ikut andil dalan membebaskan Palestina,” imbuhnya.

Ia pun merasa sangat bahagia karena cukup banyak masyarakat Indonesia yang terbuka matanya terhadap Palestina, Syaikh Ibrahim juga berharap di Indonesia terdapat universitas-universitas yang mempunyai studi khusus masalah Masjid Al-Aqsha dan Palestina. (L/M09/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)