Jakarta, MINA – Pejuang Palestina, Syaikh Al-Aqsa Raed Salah menegaskan membela Masjidil Aqsa adalah prinsip bagi orang-orang beriman berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadits.
Ia bersikukuh untuk tidak menurunkan level perjuangan dalam membela Al-Aqsa, apapun risiko yang dihadapinya.
“Saya tidak akan pernah mundur dalam membela kesucian Al-Aqsa,” ujarnya pada AWG Webinar Forum Seri : Bela Tahanan Palestina di Penjara Israel, Rabu malam (12/1).
Ia merupakan pejuang Palestina yang beberapi kali masuk penjara pendudukan Israel, di antaranya ia pernah 11 bulan diisolasi di dalam penjara, 2 tahun menjalani hukuman administrasi dikurung di rumah dan 17 bulan diisolasi dalam penjara bawah tanah.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Kalau saya disuruh meninggalkan Al-Aqsa, meski dipenjara pun saya tidak akan takut. Saya lebih memilih membela Al-Aqsa,” lanjutnya.
Ia mengisahkan ketika di dalam penjara dilarang berkomunikasi dengan siapapun, termasuk dengan keluarganya. “Justru jiwa saya semakin terhubung dengan Allah,” ujarnya.
Raed Salah menegaskan, Al-Aqsa bagaimanapun pasti akan menang, dan pendudukan pasti lenyap.
“Ini sudah ditetapkan oleh Al-Quran dan Al-Hadits. Termasuk fakta sejarah membuktikan hal itu, sepanjang Perang Salib dan serbuan tentara Mongol, Al-Aqsa selalu terlindungi dalam kondisi apapun,” paparnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Tampil sebagai narasumber lainnya : Imaam Yakhsyallah Mansur (Pembina Aqsa Working Group), Ustadzah Samir Subaih (pejuang Muslimah yang melahirkan putranya di dalam penjara) dan Dr. Abdul Muta’ali (Direktur Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia). Moderator oleh Rifa Berlian Arifin (Kepala Redaktur Bahasa Arab Kantor Berita MINA). (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka