Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaikh Raed Salah : Berkah Al-Aqsa Sampai Hari Akhir

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 13 Agustus 2022 - 15:04 WIB

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 15:04 WIB

1 Views

Yerusalem, MINA –  Ketua Gerakan Islam di pedalaman Palestina, Syaikh Raed Salah (64), menegaskan berkah Masjid Al-Aqsa akan terus ada sampai Hari Akhir.

Syaikh Salah mengatakan ini saat melakukan perjalanan di halaman Masjid Al-Aqsa, Jumat malam (12/8). Al-Resalah melaporkan.

Dia mengunjungi halaman Al-Aqsa sejak Jumat sore, dan disambut oleh para jamaah, dan berfoto bersamanya.

Ia terakhir memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa pada tanggal 6 Februari 2022. Kemudian namanya dilarang ole otoritas pendudukan Israel untuk memasuki Al-Aqsa dengan alasan apapun.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Dia pernah mendekam di dalam Penjara Megiddo di utara Palestina yang diduduki, selama 17 bulan terus-menerus, dengan tuduhan   penghasutan nelawan pendudukan.

Syaikh Salah telah beberapa kali menjadi sasaran pemenjaraan sewenang-wenang di penjara pendudukan, dengan latar belakang aktivitasnya melawan pendudukan.

Syaikh Raed Salah, lahir di Umm al-Fahm tahun 1958, yang dianggap sebagai kota Palestina terbesar kedua di wilayah pendudukan yang dikuasai Israel pada tahun 1948.

Dia meraih gelar sarjana hukum Islam dari Universitas Hebron.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Otoritas pendudukan Israel menangkapnya pertama kali pada tahun 1981, atas tuduhan menjadi anggota organisasi yang dilarang pendudukan. Pendudukan memberlakukan tahanan rumah padanya.

Sejak tanggal itu, aktibis berjuluk “Syaikh Al-Aqsa” itu telah menghadapi tindakan pendudukan sewenang-wenang dengan mencegahnya bepergian dan memasuki kota Yerusalem dan memberlakukan tahanan rumah padanya, selain penembakan padanya.

Ia pernah terluka ringan dalam konfrontasi dengan pasukan pendudukan di Yerusalem tahun 2007. Ia juga mengalami cedera serius ketika berada di kapal Freedom Flotilla pada Mei 2010 saat hendak menembus blokade Gaza.

Ayah delapan anak ini hingga kini mengabdikan dirinya khusus untuk urusan Masjid Al-Aqsa. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Khadijah
Palestina
Indonesia