Beersheba, 1 Sya’ban 1437/7 Mei 2016 (MINA) – Syaikh Raed Shalah, pemimpin Gerakan Islam di wilayah jajahan Israel dan ikon perlawanan Rakyat Palestina, mulai menjalani hukuman penjara sembilan bulan, Ahad (7/5), setelah sebelumnya pengadilan Israel memutuskan memberikan hukuman penjara karena “hasutan”.
Shalah, bersama puluhan pendukungnya, tiba di Penjara Beersheba Israel pada Ahad pagi, di mana ia akan menjalani hukuman penjara, demikian Palestine News Network (PNN) memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Hukuman penjara ini tidak akan menghalangi kami menjaga pertahanan dari Masjid Al-Aqsha [Kota Al-Quds],” tegas Shalah kepada wartawan sebelum memasuki fasilitas penahanan.
“Kami tidak akan meninggalkan Al-Aqsha dan akan terus berjuang melawan skema pendudukan ini [Israel] untuk menghancurkannya,” tambahnya.
Baca Juga: Majelis Umum PBB Sepakat Adakan KTT tentang Konflik Israel-Palestina
Oktober lalu, sebuah pengadilan distrik Israel menjatuhkan hukuman bagi Shalah sebelas bulan di penjara karena “hasutan”.
Pada April lalu, Mahkamah Agung Israel menolak banding yang diajukan oleh pengacara Shalah namun meringankan hukumannya menjadi sembilan bulan di balik jeruji besi. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Tangkap 440 Warga Palestina Selama November