Al-Quds, 1 Rajab 1437/8 April 2016 (MINA) – Syaikh Raed Shalah, Ketua Gerakan Islam di Wilayah Jajahan Israel mengkhawatirkan berlanjutnya penyerbuan para pemukim ekstrimis Yahudi Israel ke Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Palestina.
Menurutnya, penyerbuan oleh kelompok-kelompok ekstrimis Yahudi itu telah mendasari fase yang sangat berbahaya bagi kiblat pertama bagi umat Islam itu, demikian laporan Pusat Informasi Palestina (PIP) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Syaikh Shalah menjelaskan, beberapa hari yang lalu, Al-Aqsha mengalami hari-hari yang sulit dan sangat mengkhawatirkan, terutama terkait dengan kebijakan Israel yang bertujuan ingin menguasai Al-Aqsha serta meningkatkan penodaannya, di tengah seruan kelompok ekstrimis Yahudi untuk menyerbu Al-Aqsha bersamaan dengan perayaan hari Paskah pada akhir bulan ini.
Syaikh Shalah menyerukan kaum Muslimin untuk berbondong-bondong ke Al-Aqsha melakukan itikaf dan mengintensifkan kunjungan mereka ke Al-Aqsha, walau harus menghadapi berbagai tekanan dan penangkapan dari Otoritas Pendudukan Israel di wilayah jajahan maupun Al-Quds.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Ia juga mengisyaratkan seruan datangi Al-Aqsha oleh sejumlah kelompok ekstrimis Yahudi pada Hari Paskah menegaskan bahwa hal tersebut bukan hanya seruan pribadi, tetapi sudah menjadi kebijakan secara umum Israel.
“Dengan demikian wajib kita memperhatinkan bahaya ini. Dengan seruan ini mereka bermaksud menyerbu Al-Aqsha tiap hari hingga pemerintahnya memberlakukan rencana jahatnya menguasai secara bertahap masjid tersebut, hingga berdirinya kuil yang mereka impikan di atas reruntuhan Al-Aqsha,” tegasnya. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza