Al-Quds, 14 Rabi’ul Awwal 1438/14 Desember 2016 (MINA) – Ketua Komite Tertinggi Islam di Al-Quds, Syaikh Ikrimah Shabri, Selasa (13/12), memperingatkan dampak dari sebuah terowongan Israel yang digali di bawah Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds Palestina.
Khatib dan Imam Masjid Al-Aqsha itu juga memperingatkan peresmian jalan bawah tanah yang membentang dari Desa Silwan menuju Masjid Al-Aqsha bermaksud untuk mengubah status quo di Kota Al-Quds yang diduduki.
Dia mendesak menghentikan upaya yang melanggar hukum internasional itu, menegaskan bahwa terowongan bawah tanah Israel sama dengan penodaan kesucian Masjid Al-Aqsha dan penghapusan identitas Islam di Kota Al-Quds.
Dia lebih jauh memperingatkan adanya retakan dan sebagian runtuh pada situs batu dan bangunan Islam sebagai akibat dari terowongan yang baru digali itu, demikian Palestine Information Center (PIC) melaporkannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Baru-baru ini, Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miri Regev, mengungkapkan bahwa terowongan bawah tanah yang membentang dari sudut barat daya Masjid Al-Aqsha akan diresmikan selama peringatan Hari Raya Yahudi Hanukkah mendatang.
Peringatan Shabri datang saat 73 pemukim ilegal ekstremis Yahudi, termasuk tiga perwira intelijen Israel, menyerbu lingkungan kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Departemen Wakaf Al-Quds melaporkan bahwa polisi Israel membuka Gerbang Al-Magharibah, barat Al-Aqsha, pada pukul 7:00 waktu setempat untuk mengamankan para ekstremis Yahudi dan menutupnya pada pukul 10:30 waktu setempat.
Pada 4 Desember lalu, polisi Israel memberitahu Departemen Wakaf Al-Quds keputusannya untuk memperpanjang waktu kunjungan sementara yang dialokasikan bagi ekstremis Yahudi ke Al-Aqsha dari 45 menit menjadi satu jam. (T/R05/P4)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)